Apindo Minta Kursi Menteri Kabinet Jokowi Jilid II Diisi Pengusaha

Jika beberapa kementerian tersebut di isi dari dunia usaha maka berbagai regulasi atau masalah perizinan yang menyangkut dunia usaha bisa terselesaikan.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Okt 2019, 13:26 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat menghadiri pelantikan anggota DPR, MPR, dan DPD di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (1/10/2019). Para wakil rakyat yang terpilih dalam Pemilihan Umum 2019 dilantik hari ini. (Liputan.com/JohanTallo)

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Eksekutif Apindo, Danang Girindrawardana, menginginkan agar kursi menteri kabinet Jokowi Jilid II mendatang dapat di isi oleh orang-orang yang berasal dari pengusaha. Utamanya, di beberapa kementerian yang menyangkut dengan investasi.

"Kalau kami igin tiga empat atau lima kementerian itu ada unsur dari dunia usaha di kementerian-kementerian terkait investasi," kata dia saat ditemui di Jakarta, Selasa (15/10).

Kendati begitu, dia tidak merincikan kementerian-kementerian mana saja yang dianggap tepat untuk diisi oleh para pengusaha. Hanya saja dia meyakini, apabila beberapa kementerian tersebut di isi dari dunia usaha maka berbagai regulasi atau masalah perizinan yang menyangkut dunia usaha bisa terselesaikan.

"Mengapa begitu? Karena mereka sudah menjiwai tentang dunia usaha, mereka memahami tentang kendala dan potensi dunia usaha jadi kementerian yang di isi oleh orang yang tepat dalam pengalamannya akan relatif lebih bisa membawa kementerian itu menerbitkan regulasi-regulasi atau bahkan menghilangkan regulasi yang tidak perlu. Menerbitkan regulasi untuk mencabut regulasi yang gak perlu kita harapkan kan begitu," jelas dia.

Sementara saat ditanya apakah ada keterlibatan pengusaha di Kabinet Jokowi Jilid II, Danang pun merasa tanpa ragu menjawabnya. Dia menyebut, sekiranya bakal ada osok Rosan Roeslani, dan Haryadi Sukamdani untuk mengisi menteri dipemerintahan selanjutnya. Meski begitu lagi-lagi dia tak ingin membocorkan posisi kementeriannya.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ketua Kadin Bakal jadi Menteri?

Ketua Umum Kadin Indonesia, Rosan P Roeslani (tengah) saat menggelar konferensi pers terkait rencana Aksi 2 Desember di Jakarta, Selasa (29/11). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani hadir dalam acara bedah buku Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto. Di tengah-tengah pidatonya, Menteri Airlangga menyentil kelanjutan karir Rosan yang dihubungkannya pada kabinet Jokowi periode II.

"Pak Rosan ini, seminggu lagi kita saksikan posisinya," canda Menteri Airlangga di sela-sela pidatonya di Gedung Kemenperin, Jakarta, Senin (14/10).

Seperti diketahui, dalam waktu dekat Pemerintahan Jokowi-JK akan segera berakhir. Selanjutnya tongkat estafet kepemimpinan baru jatuh kepada Joko Widodo dan Maruf Amin yang telah ditetapkan sebagai pemenang dalam pilpres 2019. Keduanya akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden pada 20 Oktober 2019 mendatang.

 


Sandiaga Uno Beri Sinyal Tolak Tawaran Kursi Menteri

Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno melambaikan tangan setibanya di TPS 002 Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, untuk menggunakan hak politiknya dalam Pemilu 2019, Rabu (17/4). Pemilu 2019 terdiri dari Pilpres dan Pileg yang diselenggarakan secara serentak (Liputan6.com/Johan Tallo)

Usai ikut dalam kontestasi Pilpres 2019, Sandiaga Uno mengaku, rehat sejenak dari dunia politik. Ia lebih memilih menghabiskan waktu dengan berjalan-jalan atau traveling. Bahkan, kemarin dirinya baru pulang setelah liburan ke Korea.

"Ya pertama-tama ini saya lagi jeda politik. Jadi ini teman-teman media ini yang banyak memberitakan. Saya banyak traveling, terakhir baru pulang dari Korea," kata Sandiaga di kediamannya, Jalan Pulombangkeng, Jakarta, Senin (14/10/2019).

Sandiaga tak mau berandai-andai ketika menjawab pertanyaan tentang peluangnya dilirik Jokowi untuk mengisi kursi menteri. Ia menyebut bahwa kursi menteri merupakan urusan Presiden Jokowi.

"Kita serahkan kalau urusan menteri itu kepada presiden, itu murni preogeratif dari presiden. Belum ada pembicaraan itu, jadi kita terlalu jauh berbicara mengenai posisi dan yang lain sebagainya," ucap Sandiaga.

Sandiaga mengaku, lebih memilih berada di luar pemerintahan. Menurutnya, pemerintah butuh mitra kristis dan konstruktif untuk sama-sama membangun bangsa.

"Karena kalau sudah di dalam pemerintahan itu, nanti dikhawatirkan semuanya kan asal bapak senang. Ini yang harus kita sampaikan dalam spirit kebersamaan ini, masukan ini harus kita sampaikan juga," terang Sandiaga.

 

Reporter: Ronald

Sumber: Merdeka.com 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya