Kembali Mengaspal, Penumpang Curhat Bus Zhongtong Sempat Mogok

Salah satu pengguna Transjakarta, Fajar Ginanjar, mengaku sudah beberapa kali menggunakan bus Zhong Tong.

oleh Ika Defianti diperbarui 15 Okt 2019, 14:48 WIB
Bus TransJakarta melewati kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (9/3/2015). PT Transjakarta menghentikan operasional 30 bus merek Zhongtong pasca insiden terbakarnya bus buatan Tiongkok itu pada Minggu (8/3) kemarin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Bus gandeng Transjakarta merek Zhong Tong asal Tiongkok sudah mulai beroperasi di sejumlah rute. Salah satunya di koridor satu rute Blok M-Kota.

Salah satu pengguna Transjakarta, Fajar Ginanjar, mengaku sudah beberapa kali menggunakan bus Zhong Tong. Dia menyebut bus yang sempat disetop beroperasi itu tak ada bedanya dengan bus Transjakarta yang lain.

Malahan, kata dia, bus Zhong Tong masih tampak baru terlihat dari warna interior di dalamnya. Sebab, plastik pelindung kursinya juga masih terlihat.

"Kalau yang sekarang warnanya biru putih, kalau yang dulu kan oranye kuning. Tapi warna birunya enggak yang gelap," kata Fajar kepada Liputan6.com, Selasa (15/10/2019).

Dia mengaku awalnya naik bus Zhong Tong dari Dukuh Atas menuju Bank Indonesia, pada Minggu, 13 Oktober 2019. Akan tetapi ketika sampai Bundaran Hotel Indonesia (HI), bus yang dinaikinya itu sempat mogok beberapa saat.

"Sekitar Tosari ke HI mogok, terus beberapa penumpang sedikit ribut gitu. Iya sekitar 5 menit mogoknya. Kalau di lihat sih baru bus nya (Zhong Tong), tapi kaya enggak sekuat bus lain kaya Scania," ucap Fajar.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Penjelasan Transjakarta

Terkait kemunculan kembali Bus Zhong Tong, Kepala Divisi Sekretraris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Nadia Diposanjoyo mengatakan, bus-bus tersebut bukan didatangkan pada tahun ini.

Nadia mengatakan, pengadaan bus ini adalah pelaksanaan kontrak 2013 yang kemudian tiba di Jakarta pada 2016. Operator dari Bus Zhong Tong, yakni Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), belum menyelesaikan kontraknya.

"Ini ceritanya adalah pelaksanaan kontrak yang tidak dapat dipenuhi PPD pada waktu itu. Sehingga terbit penalti dan baru bisa dipenuhi sesuai kontraknya pun ini baru sebagian," kata Nadia saat dihubungi, Senin (14/10/2019).

Dia menjelaskan pada Juli 2018 Badan Arbitrase Nasional Indonesia atau BANI mengeluarkan keputusan agar pihak Transjakarta dapat mengoperasikan Bus Zhong Tong berdasarkan kontrak yang belum selesai tersebut.

Berdasarkan kontrak yang ada, seharusnya Zhong Thong yang dioperasikan sebanyak 59 buah.

"Dan (PPD) tetap membayarkan penalti dari wanprestasinya," ucap dia.

Sebelumnya, pada 2015 sebanyak 30 unit bus Transjakarta merek Zhong Thong dihentikan sementara pengoperasiannya. Hal itu dipicu terbakarnya salah satu unit bus merek yang sama di koridor 9 pada Minggu, 8 Maret 2015.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya