Hilang Selama 12 Tahun, Anjing Ini Kembali ke Pemiliknya

Seekor anjing hilang selama 12 tahun dan akhirnya berhasil ditemukan.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 16 Okt 2019, 10:00 WIB
Ilustrasi anjing sebagai hewan peliharaan. (dok. pexels.com/Asnida Riani)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa orang memiliki hubungan yang sangat kuat dengan hewan peliharaannya. Ikatan yang telah terbangun tersebut akan menyebabkan pemilik hewan peliharaan sangat sedih ketika hewan peliharaannya hilang atau mati.

Hal tersebut dialami wanita bernama Katheryn Strang. Pada Februari 2007, Dutchess, anjing berjenis fox terrier, keluar dari pintu rumahnya di Orlando, Florida dan tidak terlihat kembali. Katheryn yang sangat mencintai anjingnya terus mencari peliharaannya itu ke tempat penampungan selama berbulan-bulan.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Pantang Menyerah

Potret Dutchess, anjing yang hilang selama 12 tahun. (Sumber: Humane Animal Rescue)

Dilansir dari Washington Post, Rabu (16/10/2019), Katheryn memasang sebuah microchip pada Dutchess yang dapat memberitahu dirinya lokasi Dutchess. Dia percaya bahwa anjing kesayangannya itu akan ditemukan suatu saat.

Ia selalu membayar biaya tahunan sebesar 15 dolar untuk membuat microchip tetap aktif. Ia benar-benar tetap mencari anjingnya selama bertahun-tahun.


12 Tahun

Katheryn Strang bertemu kembali dengan Dutchess. (sumber: Humane Animal Rescue)

Setelah 12 tahun berlalu, akhirnya Katheryn kembali bersama dengan Dutchess. Reuni tersebut terjadi berkat seorang pria yang menemukan Dutchess yang mengigil di daerah Pittsburgh yang berjarak sekitar lebih dari 1.600 km dari Orlando.

Katheryn mendapatkan kabar anjingnya telah dibawa ke penampungan Humane Animal Rescue ketika ia telah pindah ke Boca Raton, Florida.


Menyayat Hati

Katheryn Strang mencium Dutchess setelah terpisah selama 12 tahun. (Humane Animal Rescue)

Ketika ditemukan, anjingnya kesayangannya telah berusia 14 tahun memiliki kondisi yang cukup baik. Hingga saat ini tidak ada yang tahu bagaimana cara Dutchess pergi sejauh itu. Katheryn sendiri merasa tidak percaya ketika ia menyetir ke Pittsburgh.

“Sampai dia ada di tanganmu, itu hanya menyayat hati," ujar Katheryn.

Penulis:

Timothy Juliano

Universitas Multimedia Nusantara

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya