Kata Tjahjo Soal KPK Tangkap Kepala Daerah di Akhir Jabatan Mendagri

Walaupun sudah turun ke pemerintah daerah, kata Tjahjo masih saja ada pejabat daerah yang terkena. Sebanyak119 kepala daerah sejak tahun 2002 yang terjerat korupsi.

oleh Liputan6.com diperbarui 15 Okt 2019, 16:57 WIB
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo pun menghimbau bahwa masyarakat tidak perlu curiga terhadap perbaikan Data Pemilih Tetap (DPT).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menyayangkan adanya pejabat daerah yang terjerat Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) lagi. Dia berharap kejadian OTT yang menimpa Bupati Indramayu, Supendi adalah yang terkahir.

"Mudah-mudahan. Ya selalu saya mengatakan ini yang terakhir, yang terakhir tapi kok ya terus," kata Tjahjo di Istana Wakil Presiden, Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (15/10).

Walaupun sudah turun ke pemerintah daerah, kata Tjahjo masih saja ada pejabat daerah yang terkena. Sebanyak119 kepala daerah sejak tahun 2002 yang terjerat korupsi.

"Pencegahan terus, perencanaan terus. Tapi ya tidak bisa kalau penghasilan kecil, gaji kecil jadi alasan. Jangan. Itu aja," kata Tjahjo.

Dia juga terus mengingatkan agar kepala daerah saling mengingatkan. Dan berhati-hati jika menanganj proyek di setiap daerah.

"Saya sama Pak Dirjen juga saling mengingatkan. Terus. Hati-hati. Jangan ada monopoli," kata Tjahjo.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


KPK Tangkap Tangan Bupati Indramayu

Sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengamankan Bupati Indramayu Supendi dalam operasi tangkap tangan (OTT) yang digelar di Kabupaten Indramayu.

Bersama Supendi, tim lembaga antirasuah juga mengamankan tujuh orang lainnya beserta uang ratusan juta yang masih dalam perhitungan.

"(Yang diamankan dari unsur) bupati, ajudan, pegawai, rekanan dan Kepala Dinas dan beberapa pejabat dinas PU lain," ujar Juru Bicara KPK Febri Diansyah saat dikonfirmasi, Selasa (15/10).

Reporter: Intan Umbari Prihatin/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya