Kunjungi Muhammadiyah, Dubes AS Apresiasi Kebebasan Beragama di Indonesia

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph Donovan mengunjungi kantor PP Muhammadiyah pada Rabu, 15 Oktober 2019.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 15 Okt 2019, 17:40 WIB
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir (kanan) menerima Duta Besar AS untuk Indonesia Joseph R Donovan Jr saat pertemuan di Jakarta, Selasa (15/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi kepada organisasi massa Islam di Jakarta. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Joseph Donovan mengunjungi kantor PP Muhammadiyah pada Selasa (15/10/2019). Kedatangannya disambut langsung Ketua Umum Muhammadiyah Haedar Nashir.

Pertemuan tersebut telah direncanakan sejak awal 2019 oleh Donovan namun belum ada waktu yang tepat bagi kedua pihak untuk mengadakan pertemuan.

Adapun pertemuan tersebut merupakan agenda rutin bagi Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk melakukan konsultasi dengan pemimpin Indonesia baik dari lembaga sipil maupun organisasi keagamaan. Pertemuan tersebut membahas beberapa poin penting, terlebih hubungan antara AS dan Muhammadiyah.

Kedutaan Besar AS mengapresiasi Muhammadiyah sebagai organisasi yang telah memberikan contoh kuat kepada dunia tentang penghormatan akan kebebasan beragama dan pentingnya keberagaman. Selain itu, mereka juga membahas tentang kesuksesan kerja sama antara Muhammadiyah dan Kedutaan Besar AS dalam bidang pendidikan dan kesehatan.

Beberapa hasil nyata kemitraan tersebut juga dibahas, beberapa di antaranya adalah literasi media, gerakan antikorupsi dan juga kesehatan publik. 

Selain isu nasional, masalah yang menjadi perhatian dunia pun turut dibahas. Pihak Kedutaan Besar AS untuk Indonesia terus mendukung dan mendorong Muhammadiyah dalam menyuarakan keprihatinannya terhadap aksi represif yang terjadi di beberapa negara tetangga, salah satunya China.

Walaupun Donovan tidak mengatakan adanya kerja sama perihal masalah tersebut, namun ia tetap menyorot hal tersebut sebagai keprihatinan kedua belah pihak. Pihaknya dan Muhammadiyah sama-sama sepakat bahwa isu kemanusiaan yang terjadi saat ini merupakan salah satu masalah terbesar dan membutuhkan lebih banyak pihak internasional untuk terlibat di dalamnya.

Duta Besar AS yang sudah bertugas di Indonesia sejak 2016 itu pun sempat menyinggung penyelenggaraan Pemilu 2019 yang telah berlangsung di Indonesia.

"Saya mengucapkan selamat atas pemilu yang berlangsung beberapa waktu lalu. Itu merupakan sejarah pembangunan demokrasi bagi Indonesia. Saya siap untuk bekerja sama dengan pemimpin terpilih di masa mendatang," ujar Donovan pada konferensi pers usai pertemuannya dengan pihak Muhammadiyah.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bahas Papua

Kunjungan Duta Besar AS ke Muhammadiyah. (Liputan6.com/Benedikta Miranti T.V)

Melalui Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti mengungkap pertemuan tersebut berlangsung lancar dan penuh dengan keterbukaan. 

Ia mengatakan, Donovan menanyakan beberapa hal terkait pandangan Muhammadiyah masalah pendirian Universitas Internasional Islam Indonesia. 

"Selain membangun sumber daya manusia yang kuat dan meluaskan nama Indonesia di kancah internasional, hal tersebut juga dapat membangun Islam moderat yang kuat," ucapnya.

Selain hal itu, mereka juga membahas tentang masalah Papua yang kini tak hanya membutuhkan pendekatan politik tapi juga sosial, ekonomi dan budaya. 

Abdul Mu'ti juga mengatakan bahwa Donovan memberi apresiasi terhadap keterlibatan Muhammadiyah dalam AKIM dan Indonesia dalam ASEAN untuk menangani isu internasional seperti Rohingya, Yaman dan Xinjiang. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya