Miliarder Akui Kapitalisme Itu Mengerikan

Solusi yang ditawarkan sang miliarder adalah kapitalisme yang lebih adil.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 17 Okt 2019, 08:32 WIB
Ilustrasi Membakar Uang (pixabay.com)

Liputan6.com, Washington D.C. - Amat jarang ada miliarder yang mengakui dampak buruk kapitalisme. Hal itu tak berlaku bagi miliarder teknologi Marc Benioff yang mengakui kapitalisme memiliki sisi mengerikan karena membawa ketimpangan (inequality).

"Kapitalisme, saya akui, telah berbaik hati pada saya. Tetapi kapitalisme yang dipraktikkan beberapa dekade belakangan ini, yang terobsesi memaksimalkan keuntungan untuk pemegang saham, juga telah membawa pada ketimpangan yang mengerikan," ujar Benioff seperti dikutip CNBC.

Menurut Forbes, Benioff memiliki kekayaan USD 6,3 miliar atau Rp 89,2 triliun (USD 1 = Rp 14.164). Kekayaan berasal dari Salesforce, sebuah firma software cloud yang ia dirikan pada tahun 1999.

Solusi yang ditawarkan sang miliarder adalah kapitalisme yang lebih adil. Caranya adalah para pebisnis memberikan timbal balik positif ke masyarakat, dan tidak hanya meraup untung. Pajak yang lebih tinggi bagi orang kaya dianggap menjadi jalan.

"Secara nasional, menambah pajak dari individual dengan pendapatan tinggi seperti saya akan membantu triliunan dolar yang kita amat butuhkan untuk meningkatkan pendidikan dan layanan kesehatan dan melawan perubahan iklim," jelas Benioff.

Ide menaikkan pajak sendiri menjadi perdebatan panas di Amerika Serikat. Ada dua kandidat calon presiden AS yang ingin pajak orang kaya tambah tinggi, yakni Senator Bernie Sanders dan Senator Elizabeth Warren.

Jika wacana Bernie Sanders berhasil, maka miliarder seperti Mark Zuckerberg harus membayar pajak kekayaan sebesar Rp USD 5,8 miliar per tahun. Sementara, orang terkaya di dunia Jeff Bezos harus rela membayar pajak kekayaan hingga USD 9 miliar.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Wacana Pajak Kekayaan

Jeff Bezos

Kekayaan melimpah yang dimiliki miliarder kerap menjadi incaran untuk menambah pundi uang di satu negara. Seperti yang terjadi di Amerika Serikat (AS).

Terdapat kandidat calon presiden AS yang berencana menaikkan pajak bagi para miliarder secara signifikan.

Dilaporkan CNBC, rencana itu berasal dari Senator Bernie Sanders, kandidat calon presiden Partai Demokrat. Senator Sanders terang-terangan menyebut bahwa miliarder seharusnya tidak boleh ada.

Dalam proposal pajak kekayaan tahunan, mereka yang punya harta di atas USD 10 miliar (Rp 141,7 triliun) harus membayar pajak hingga delapan persen per tahun. Pajak kekayaan tahunan itu berbeda dari pajak pendapatan.

Bila rencana kandidat itu tercapai, maka CEO Amazon Jeff Bezos salah satu yang akan menjadi korban. Orang terkaya di dunia ini, harus rela membayar pajak hingga USD 9 miliar atau Rp 127,6 triliun per tahun.

Jeff Bezos merupakan orang terkaya di dunia. Menurut Bloomberg Billionaires Index, Kekayaannya kini mencapai USD 110 miliar (Rp 1.559 triliun).

Para miliarder lain pun harus siap-siap membayar pajak kekayaan yang fantastis bila Senator Sanders mewujudkan proposal pajak tersebut. Berikut jumlah pajak yang harus dibayar para miliarder jika Bernie Sanders berhasil menang.


Skenario Apabila Pajak Miliarder Tahunan Terjadi

CEO Facebook Mark Zuckerberg (AP Photo/Jacquelyn Martin)

Berikut besaran pajak yang harus dibayar para miliarder tiap tahun jika pajak kekayaan tahunan ala Bernie Sanders terwujud.

1. Jeff Bezos: USD 9 miliar (Rp 127,6 triliun)

2. Bill Gates: USD 8,6 miliar (Rp 121,9 triliun)

3. Warren Buffett: USD 6,6 miliar (Rp 93,5 triliun)

4. Mark Zuckerberg: USD 5,8 miliar (Rp 82,2 triliun)

5. Larry Page: USD 4,8 miliar (Rp 68 triliun)

6. Charles Koch: USD 4,8 miliar (Rp 68 triliun)

7. Larry Ellison: USD 4,7 miliar (Rp 66,6 triliun)

8. Sergey Brin: USD 4,6 miliar (Rp 66,6 triliun)

9. Rob Walton: USD 4,2 miliar (Rp 59,5 triliun)

10. Jim Walton USD 4,2 miliar (Rp 59,5 triliun)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya