Kekacauan di Catalonia Paksa Barcelona Tempuh Perjalanan Darat Ratusan Kilometer

Barcelona merubah rencana kedatangannya ke kandang ke Eibar karena kerusuhan yang saat ini terjadi di Catalonia. Pemogokan umum Catalonia akan berdampak pada bandara El Prat

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 16 Okt 2019, 06:40 WIB
Penyerang Barcelona, Lionel Messi berselebrasi dengan Jordi Alba setelah mencetak gol ke gawang Leganes pada pertandingan pekan ke-20 La Liga Spanyol, di Camp Nou, Senin (21/1). Barcelona kian kokoh di puncak klasemen usai menang 3-1 (AP/Manu Fernandez)

Liputan6.com, Barcelona - Barcelona terpaksa harus melakukan perjalanan ke Eibar tidak menggunakan pesawat terbang. Klub raksasa Liga Spanyol ini akan menumpang bus untuk perjalanan akhir pekan mereka menghadapi laga lanjutan Liga Spanyol.

Seperti dilaporkan Diario AS, Barcelona merubah rencana kedatangannya ke kandang ke Eibar karena kerusuhan yang saat ini terjadi di Catalonia.

Blaugrana biasanya akan melakukan perjalanan ke negara Basque dengan terbang ke kota Bilbao terlebih dahulu. Setelah itu merfeka melakukan perjalanan 40 km sisanya ke Eibar.

Namun, pemogokan umum yang dilakukan di wilayah Catalonia akan berdampak pada bandara El Prat di kota Barcelona. Itu berarti bahwa klub harus mengubah rencana perjalanan mereka.

Perubahan rencana ini membuat Barcelona harus menempuh perjalanan darat sekitar 550 km. Dan, 400 km di antaranya akan berada di jalan tol yang menghubungkan wilayah timur Catalonia ke Negara Basque di utara Spanyol.


Situasi Serupa

Terakhir kali Blaugrana harus melakukan perubahan rencana serupa adalah saat menghadapi laga semi final Liga Champions pada 2010. Ketika itu abu vulkanik mengganggu perjalanan udara yang melintasi Eropa.

Barcelona juga terpaksa melakukan perjalanan ke Milan dengan bus. Mereka akhinya kalah 1-3.


Kecam Penangkapan

Xavi Hernandez memiliki mimpi melatih Barcelona suatu saat nanti. (AFP/Karim Jaafar)

Sementara itu, mantan pemain Barcelona, Xavi Hernandez, mengecam hukuman yang dijatuhkan pengadilan tertinggi Spanyol terhadap para pemimpin separatis Catalonia. Protes pria yang kini menjadi pelatih di klub Qatar tersebut disampaikan melalui media sosial Instagram.

Seperti dilansir AS, sembilan pemimpin separatis Catalonia akhirnya divonis bersalah oleh atas aksi demonstrasi yang menuntut pemisahan diri dari Spanyol, pada Oktober 2017 lalu. Mereka kemudian dijatuhi hukuman penjara antara sembilan hingga 13 tahun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya