Karier Pendek The Next Dunga di MU, 'Diusir' Sir Alex Ferguson

Karier Rafael Leao bersama MU memang cukup pendek. Pemain yang disebut-sebut sebagai 'The Next Dunga' ini mengabdikan hidupnya untuk kegiatan lain.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 16 Okt 2019, 09:00 WIB
Mantan Manajer Manchester United, Sir Alex Ferguson. (AFP/Andrew Yates)

Liputan6.com, Manchester - Rafael Leao adalah pemain muda Brasil yang sangat berbakat di masanya. Pemain yang disebut-sebut 'The Next Dunga' ini, sempat memikat hati mantam pelatih Manchester United (MU) Sir Alex Ferguson.

Bahkan Ferguson pernah mengundang Rafael untuk mengikuti latihan di Carrington. Selama berada di pusat latihan MU, Rafael selalu dipantau tim pelatih.

Rafael baru berusia 15 tahun ketika seorang pencari bakat MU melihatnya bermain untuk Clube Atlético Juventus di Brasil. Karena usianya masih muda, Rafael kemudian dipinjamkan ke klub yang bermitra dengan Setan Merah, Desportivo.

"Dia mengatakan kepada saya bahwa dia adalah pemantau bakat Manchester United," kenang Rafael Leão, yang kini berusia 26 tahun kepada ESPN Brasil.

"Dia mengatakan padaku bahwa dia sangat menyukaiku dan dia punya proyek. Tapi, aku akan pergi ke Desportivo Brasil dulu sebelum pergi ke Inggris sampai aku berusia 18 tahun, jadi aku pasti bisa tinggal di sana."

Karena itulah peminjaman Rafael ke markas MU di Old Trafford baru terjadi pada 2011, setelah dia berusia 18 tahun. Itu adalah kesempatan seumur hidup bagi anak muda itu. Tapi, segala sesuatunya tidak berjalan sesuai impiannya.


Jumpa Ronaldo

Gelandang Manchester United, Cristiano Ronaldo, bersama manajernya, Sir Alex Ferguson, menerima penghargaan pemain dan manajer terbaik Premier League di Stadion Old Trafford, Manchester, Minggu (13/4/2008). (AFP/Paul Ellis)

Dari perjalanannya ke MU, salah satu pengalaman pertama yang dia ingat adalah saat bertemu Cristiano Ronaldo.

“Para pemain akademi dan para profesional biasanya makan di kafetaria yang sama. Aku ada di sana, meletakkan roti di atas nampan, dan kemudian datang pria di sisiku. Dia bertanya: "Apakah kamu orang Brasil?" Saya berkata, "Ya, saya."

Dia berkata: "Senang bertemu dengan Anda, apa pun yang Anda butuhkan, saya akan membantu Anda". Itu kerendahan hati yang tidak biasa ... dia pria yang fantastis. Dia [Ronaldo] berada di puncaknya dan yang terbaik di dunia.


Disambut Ferguson

Mantan pelatih MU, Sir Alex Ferguson, bukanlah penyuka tren sepatu sepak bola warna-warni. Ferguson hanya membolehkan memakai sepatu berwarna hitam terutama untuk pemain-pemain muda. (AFP/Paul Ellis)

Selanjutnya, Rafael menceritakan ketika tiba di Old Trafford, Ferguson menyapanya di kafetaria, menyambut saya dan mengucapkan semoga sukses.

“Ferguson memuji saya beberapa kali ketika kami bertemu di kafetaria, mengatakan kepada saya untuk tetap seperti itu dan mendorong saya.


Disuruh Pulang

Ketika kontrak Rafael berakhir, Ferguson menjelaskannya lagi padanya. "Rafael, saya ingin mengucapkan terima kasih atas waktu Anda tinggal bersama kami. Kami sangat menyukaimu, tetapi kami harus meminjamkanmu ke tim divisi ketiga atau keempat di Inggris, tapi lebih baik bagimu untuk kembali."

“Saya berterima kasih padanya, tetapi kemudian saya mengetahui situasi lain. Manchester United ingin mempertahankan saya selama satu tahun dengan status pinjaman, tetapi Desportivo hanya menerima untuk menjual saya karena kontrak saya sudah berakhir.”

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya