McMenemy: Tiga Gol Vietnam Hadiah dari Timnas Indonesia

McMenemy sebut anak asuhnya kehilangan konsentrasi sehingga tim tamu mampu menjobol gawang Timnas Indonesia. Ia juga menyoroti kinerja wasit yang memberi hadiah penalti .

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Okt 2019, 08:50 WIB
Bek Timnas Indonesia, Yanto Basna, berebut bola dengan kiper Timnas Vietnam, Dang Van Lam, pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2022 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Selasa (15/10). Indonesia kalah 1-3 dari Vietnam. (AFP/Aditya Wany)

Liputan6.com, Gianyar - Vietnam kalahkan Timnas Indonesia 3-1 saat kedua tim bersua pada matchday keempat putaran kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia Grup G di Stadion I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Selasa (15/10/2019).

Tiga gol tim tamu masing-masing dicetak oleh Do Duy Manh (26'), Que Ngoc Hai (pen 54'), dan Nguyen Tien Linh (61'). Sementara gol tunggal Timnas Indonesia tercipta via Irfan Bachdim pada menit ke-84.

Usai laga, pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy mengatakan bahwa tiga gol kemenangan Vietnam merupakan hadiah dari timnya. Sebab pada pertandingan tersebut, pasukannya kehilangan konsentrasi sehingga tim tamu mampu menjobol gawang Timnas Indonesia.

"Tadi sudah bermain cukup bagus pemain, 70 sampai 80 persen sudah bermain sangat bagus. Bertahan sangat bagus, organisasi juga sangat bagus, tetapi ketika kita 10 menit tidak konsentrasi kita kebobolan," ujar Simon.

"Tiga gol Vietnam, tiga gol hadiah dari kita, tanpa mengurangi rasa respek kepada Vietnam, fair play kepada mereka, mereka adalah tim muda, punya pengalaman, kita tahu mereka sudah sering bersama-sama," kata pelatih Timnas Indonesia ini.


Soroti Wasit

Pelatih asal Skotlandia ini juga menyoroti kinerja wasit yang memberi hadiah penalti kedua untuk Vietnam. Untungnya, tendangan penalti Do Hung Dung mampu ditepis penjaga gawang Timnas Indonesia, Muhammad Ridho Djazulie.

"Kami bisa lihat juga di menit-menit terakhir ada pemain lawan yang jatuh, kelihatannya disentuh tetapi tidak. Akhirnya dikasih penalti, ini wasit internasional, sedikit kesalahan bisa berakibat fatal," tutur Simon.

"Mungkin orang-orang sudah banyak lupa khususnya yang ada di luar bahwa kita malam ini bermain di level dunia. Bermain di level dunia melawan tim yang ada di pot 2, dan mereka ada di level tertinggi selama tiga tahun."

"Sedangkan kita baru saja keluar dari sanksi FIFA, mungkin sedikit kita harus kembali kepada realitas bahwa hari ini susah. Sulit buat saya juga untuk menerima kekalahan, tetapi ini adalah sepak bola, ini adalah hidup, hidup harus tetep jalan," imbuhnya.

Disadur dari Bola.net (Penulis Dimas Ardi Prasetya, Published 15/10/2019)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya