Dibuka 25 Oktober, BKN Pastikan Sistem Seleksi CPNS 2019 Siap

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafruddin mengatakan perekrutan CPNS akan dimulai 25 Oktober.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 16 Okt 2019, 11:46 WIB
Peserta bersiap mengikuti tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Gedung Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (26/10). Tes SKD CPNS dilakukan di 269 titik lokasi tes di 34 provinsi di Indonesia. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin mengumumkan seleksi CPNS 2019 akan dibuka pada 25 Oktober 2019, yakni lima hari usai pelantikan Presiden Joko Widodo. Ia berkata sedang menunggu nomenklatur formasi kementerian dari presiden.

Pihak Badan Kepegawaian Negara (BKN) berkata sistem penerimaan CPNS sudah siap. BKN pun tinggal menantikan hari-H.

"Insya Allah sistem sudah siap, walaupun aksesnya belum kami buka," ujar Kepala Biro Humas BKN M. Ridwan kepada Liputan6.com, Rabu (16/10/2019).

BKN juga masih menunggu instruksi lebih lanjut dari Kementerian PAN-RB. Pernyataan tanggal seleksi CPNS memang dinyatakan oleh Menteri Syafruddin pada Selasa sore, 15 Oktober 2019.

"Itu statement Pak Menpan RB. Kita tunggu saja," Ridwan menjelaskan.

Formasi tahun ini akan memprioritaskan guru, tenaga kesehatan, tenaga teknis fungsional, dan tenaga teknis lainnya. Terdapat 541 instansi yang akan membuka formasi tahun ini.

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Siap-Siap, Penerimaan CPNS Dibuka 25 Oktober

Para peserta CPNS.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Syafruddin mengatakan perekrutan CPNS akan dimulai 25 Oktober.

"Mulai 25 Oktober. Sudah siap," kata Syafruddin di Istana Wakil Presiden, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Puaat, Selasa (15/10/2019).

Dia tidak mau merinci terkait apa saja kementerian yang akan buka pendaftaran CPNS. Menurutnya, nomenklatur kementerian tersebut merupakan kewenangan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Itu kewenangan presiden," sebutnya.

Untuk formasi penerimaan CPNS pada tahun ini, kata dia, ada sebanyak 100.000 formasi. Dari 100.000 formasi yang ada tersebut kebanyakan dari tenaga pendidikan dan kesehatan.

"Ya terutama guru, kesehatan," ujarnya.

 

 


CPNS Dibuka 25 Oktober, Cek 4 Formasi Terbanyak Tahun Ini

Peserta tes seleksi CPNS Kemenkumham saat menjawab soal dengan sistem CAT di gedung BKN, Jakarta, Senin (11/9). Pada 2017, tercatat 1.116.138 pelamar CPNS mendaftar di lingkungan Kemenkumham. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Ada kabar gembira bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang memiliki latar pendidikan di bidang seperti guru atau bidan karena keduanya masuk ke empat besar lowongan dengan jumlah tertinggi. Bagaimana rinciannya?

Dalam tayangan resmi Badan Kepegawaian Negara (BKN), Kepala Biro Humas BKN M. Ridwan menyebutkan sekitar 140 ribu dari 197 ribu formasi akan disediakan untuk guru, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis.

"Empat besar formasi itu terutama guru berjumlah 63 ribuan, kemudian tenaga kesehatan, bidan, dokter, dokter gigi, perawat itu 31 ribuan, kemudian tenaga teknis fungsional 23 ribuan, dan teknis lainnya 28 ribuan," jelas Ridwan seperti dikutip Selasa (15/10/2019).

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin berkata formasi teknis memang akan ditingkatkan pada penerimaan CPNS tahun ini. Untuk pengumumaan seleksi CPNS tahun ini, Syafruddin menyebut pelaksanaan dibuka pada 25 Oktober mendatang.

Ridwan menjelaskan bahwa tidak semua instansi negara akan membuka formasi. Terdapat 541 instansi pusat maupun daerah yang mendapat jatah formasi tahun ini.

Ridwan berharap pengumuman CPNS dapat terlaksana setelah pelantikan presiden pada hari minggu mendatang. Pelantikan presiden pun ditunggu untuk mengantisipasi apabila ada kementerian yang bergabung.

"Panselnas itu harus menyesuaikan formasi yang sudah siap ini dengan struktur kabinet dengan kabinet yang baru. Jangan sampai kabinet A dan B digabung dan sebaliknya," jelas Ridwan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya