Pasien Oftalmopati Graves Parah Butuh Operasi Mata Berkali-kali

Penyakit autoimun oftalmopati Graves butuh operasi mata berkali-kali dengan beberapa alasan.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 17 Okt 2019, 12:00 WIB
Ilustrasi ruang operasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Pasien oftalmopati Graves (OG) dalam kondisi parah perlu menjalani operasi mata berkali-kali. Kondisi parah pasien OG ditandai mata menonjol keluar atau istilah medisnya proptosis.

Usai konferensi pers "Kolaborasi dalam Pengelolaan Tiroid di Indonesia", dokter spesialis penyakit dalam Imam Subekti menyampaikan, perbaikan mata pada pasien OG memerlukan beberapa kali operasi.

"Di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, kurang lebih 3 sampai 5 persen (pasien OG) kategori berat. Lalu sekitar 40 sampai 50 persen ringan," jelas Imam saat ditemui di kawasan Menteng, Jakarta, Senin (14/10/2019).

"Kalau pasien OG yang berat perlu perbaikan mata dengan operasi berkali-kali. Karena yang kena mata dua-duanya. Jadi, satu-satu operasinya."

Operasi mata pada pasien OG berupa penarikan otot mata sehingga bentuk mata pasien setidaknya simetris. Peradangan yang terjadi pada pasien OG menyebabkan pembengkakan pada jaringan lemak dan otot di belakang bola mata.

Kondisi tersebut menyebabkan kelainan bentuk mata pasien, yaitu mata menonjol dan perbedaan posisi bola mata.

"Sekiranya operasi mata tidak membuat pasien mengalami dobel pandangan (penglihatan ganda). Kadang mata yang satu melihat ke bawah, yang satunya lagi melihat ke atas," tambah Imam yang sehari-hari praktik di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta.

"Bentuk bola mata yang berbeda dan mata menonjol karena terjadi tarik menarik antara otot mata kanan dan kiri."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya