Pakar Sampaikan Cara Sehat Adu Argumen dengan Pasangan

Saling mendengarkan dan beri jeda ketika salah satu mulai tersulut amarah merupakan beberapa cara sehat adu argumen dengan pasangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Okt 2019, 21:00 WIB
Ilustrasi pasangan bertengkar (iStockpohoto/GeorgeRudy)

Liputan6.com, Jakarta Pasangan ketika bertengkar umumnya akan saling mengomunikasikan masalah lalu mencari solusi. Namun, jika pasangan memilih menyimpan hingga lama malah nanti bisa membuat hubungan jadi rusak. 

“Diskusikan sebagai pasangan, bagaimana Anda ke depannya ingin membicarakan topik yang sulit. Pertahankan fokus pada masalah saat itu saat berdebat,” kata terapis keluarga dan hubungan Keriann Long kepada Elite Daily.

Bila sudah berjalan demikan, Anda dan pasangan tidak lagu khawatir dihantui oleh masalah lampau yang belum diselesaikan dengan tuntas. 

Saat ada permasalahan, Long menyarankan untuk saling brempati ketika mendengarkan alasan pasangna. Jika kedua pihak saling memberikan ruang untuk mendengarkan isi pikiran dan memahami emosi satu sama lain, kemarahan itu bisa lebih mudah reda.

“Argumen yang paling produktif adalah ketika kedua pihak memiliki kesempatan untuk mengekspresikan pikiran dan perasaan mereka,” kata terapis pernikahan dan keluarga itu.

Selain itu, pastikan Anda dan pasangan sudah tenang saat membahas masalah. Beri jeda bila mulai salah satu pihak mulai tersulut amarah. Baru ketika sudah tenang kembali membahas masalah tadi. Sehingga masalah tidak akan semakin larut dan timbul solusi yang baik.

Pastikan juga pembicaraan tetap terarah untuk membahas masalah utama. Jika ada masalah lain yang perlu dibahas, bicarakan satu per satu setelah isu utama selesai.

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan juga video menarik berikut:


Jangan Pendam Masalah

Ilustrasi Pertengkaran Suami Istri (iStockphoto)

Terakhir, jangan sampai ada masalah yang dilewatkan atau dipendam. Long mengatakan bahwa sebaiknya masalah yang kecil juga dibicarakan sebelum menumpuk yang nanti bisa menjadi 'bom'.

“Argumentasi biasanya lebih produktif bila masalahnya dibahas sebelum rasa marah memuncak,” jelas Long.

Jadi, pastikan percakapan diselesaikan lewat percakapan yang jujur, fokus dan terarah. Serta kesepakatan untuk menyelesaikan masalah hingga tuntas. 

 

Penulis : Selma Vandika

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya