Bergerak Fluktuatif, IHSG Akhirnya Ditutup Menguat ke 6.169,59

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Rabu pekan ini

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 16 Okt 2019, 16:12 WIB
Pengunjung melintas dekat layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan Rabu pekan ini, setelah seharian laju IHSG naik turun menyentuh zona merah dan zona hijau.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu (16/10/2019), IHSG ditutup di zona hijau dengan naik 11,42 poin atau 0,19 persen ke level 6.169,59. Sementara itu, indeks saham LQ45 juga naik 0,30 persen ke posisi 962,61.

Sebanyak 118 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara 218 saham melemah dan 139 saham diam di tempat.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 566.249 kali dengan volume perdagangan 15,2 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 8,5 triliun.

Investor asing jual saham Rp 12,4 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran Rp 14.169.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, lima sektor berada di zona hijau dan lima sektor berada di zona merah.

Penguatan dipimpin oleh sektor keuangan yang naik 0,62 persen. Diikuti oleh sektor konstruksi yang menguat 0,57 persen dan sektor industri dasar terdongkrak 0,32 persen.

Sedangkan pelemahan sektor saham dipimpin oleh pertambangan yang turun 0,68 persen, disusul sektor perkebunan turun 0,46 persen dan sektor infrastruktur melemah 0,43 persen.

Sementara saham-saham yang menguat antara lain SLIS yang naik 24,84 persen ke Rp 980 per saham, YPAS naik 19,05 persen ke Rp 500 per saham dan PURE naik 16,82 persen ke Rp 625 per saham.

Saham-saham yang melemah antara lain KRAH turun 24,75 persen ke Rp 1.125 per saham, SSTM turun 24,15 persen ke Rp 402 per saham dan PBSA turun 15 persen ke Rp 306 per saham.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Tak Sesuai Prediksi

Layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Rabu (16/5). Sejak pagi IHSG terjebak di zona merah. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sejumlah Analis sepakat laju indeks harga saham gabungan (IHSG) masih akan bergerak menghijau hari ini di pasar saham.

Meski masih dirundung ketidakpastian terkait putusan dagang AS-China, tren penguatan indeks menurut analis masih cukup kentara untuk hari ini.

"Pada perdagangan saham hari ini, tren penguatan masih terlihat dengan peluang IHSG diperdagangkan 6.131-6.185," tutur Vice President PT Artha Sekuritas Frederik Rasali di Jakarta, Rabu (16/9/2019).

Dari dalam negeri, belum ada sentimen yang cukup signifikan mempengaruhi kinerja indeks. Sementara ini, IHSG masih hanya akan diwarnai oleh sentimen eksternal.

Menurut Frederik, investor dapat memburu saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) dengan target harga 1.980-2.020, kemudian PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dengan target harga 2.300-2.350 serta saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan target harga 7.300-7.400.

Hal senada diutarakan Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji. Menurutnya, indeks berpeluang bergerak positif di pasar saham.

Meski potensi jual bersih (net sell) asing masih menjadi ancaman di pasar domestik, dari sisi teknikal, indeks terindikasikan masih ke zona hijau hari ini.

"Kemungkinan IHSG akan ditutup menguat di kisaran 6.105-6.196," ungkap Nafan.

Untuk saham rekomendasi, pihaknya menganjurkan agar mengoleksi saham PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI), PT Astra International Tbk (ASII), serta saham PT Alam Sutra Reality Tbk (ASRI).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya