Berbobot 2.5 Kilogram, Alpukat Raksasa Ini Pecahkan Rekor Dunia

Keluarga di Hawaii memenangkan rekor dunia dengan kategori alpukat terberat.

oleh Liputan6dotcom diperbarui 16 Okt 2019, 19:00 WIB
Ilustrasi buah Alpukat. (Foto: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Memenangkan rekor dunia menjadi suatu kebanggaan bagi siapa pun yang mendapatkannya. Rekor yang diraih dapat berupa bermacam-macam kategori, seperti melakukan sesuatu dengan cepat, tubuh terkuat, melakukan sesuatu terlama, atau bahkan memiliki benda terbesar.

Seperti rekor yang baru saja didapatkan satu keluarga di Pulau Maui, Hawai ini. Mereka dinobatkan memiliki buah alpukat terberat di dunia oleh Guinness World Records.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Pilihan Video di Bawah Ini:


2,54 Kilogram

Keluarga Pokini memenangkan alpukat terberat di dunia. (sumber: Juliane Pokini)

Menurut The Maui News, keluarga Pokini menerima sertifikat Guinness karena alpukatnya seberat 2,54 kilogram. Sementara itu pejabat Guinness mengatakan bahwa rata-rata alpukat adalah sekitar 6 ons atau 170 gram saja. Pohon alpukat yang memproduksi buah raksasa ini telah berusia lebih dari 10 tahun dengan tinggi 6,1 meter.


Sempat Mendaftarkan Rekor Dunia Tahun 2018

Liohi, anak dari Mark dan Juliane Pokini, memegang alpukat terberat di dunia. (sumber: Juliane Pokini)

Dilansir dari APnews, Mark Pokini menanam pohon alpukat ini sejak putranya lahir. Benih alpukat ia dapatkan dari pohon milik iparnya di Pulau Oahu.

Sebelumnya, mereka sempat mengajukan rekor dunia pada tahun 2018 dengan alpukat yang berbeda, namun elemen untuk proses verifikasi Guinness saat itu tidak dapat terpenuhi. Sehingga pada Desember 2018, Mark Pokini, Juliane Pokini, dan anak mereka, Loihi, mengajukan rekor dunia untuk kedua kalinya.


Berbagi dengan Keluarga dan Teman

Alpukat terbesar di dunia ketika dibelah oleh keluarga Pokini. (sumber: Juliane Pokini)

Kali ini, semua proses verifikasi terpenuhi oleh keluarga Pokini. Menurut Juliane, mereka tidak menyirami ataupun memberi pupuk pada pohon alpukat tersebut. Kemenangan rekor dunia itu menjadi emosional bagi Juliane.

“Kami sangat senang. Tetapi pada saat yang sama, kami seperti, akhirnya. Kami menunggu sangat lama,” ujar Juliane.

Alpukat raksasa itu kemudian diolah menjadi makanan tradisional Meksiko, guacamole, yang dibagikan untuk suadara dan teman-teman.

Ilustraasi foto Liputan 6

Penulis:

Timothy Juliano

Universitas Multimedia Nusantara

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya