Bus Zhongtong Kembali Mengaspal, Ahok: Biar Masyakarat yang Menilai

Ahok yakin, PT Transjakarta punya maksud baik mengoperasikan kembali Bus Zhongtong.

oleh Ika Defianti diperbarui 16 Okt 2019, 18:00 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bersalaman dan bertegur sapa dengan gubernur pendahulunya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat setelah pelantikan anggota DPRD DKI Jakarta periode 2019-2024 di Gedung DPRD DKI Jakarta, Senin (26/8/2019). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengharapkan bus Transjakarta merek Zhongtong, yang saat ini kembali mengaspal tetap mengutamakan keselamatan masyarakat. Terlebih, Bus merek Zhongtong ini pernah mengalalami berbagai insiden saat pertama kali dioperasikan.

"Asal bukan untuk kepentingan diri dan kelompok saja dalam memutuskan sesuatu. Tetapi untuk kepentingan dan keselamatan orang  banyak," kata Ahok saat dihubungi Liputan.com, Rabu (16/10/2019).

Menurut Ahok, untuk memberikan kenyamanan serta penghematan jangka panjang dalam hal transportasi, setiap orang memiliki cara pandang yang berbeda. Dia pun mengembalikan polemik beroperasinya Bus Zhongtong kepada masyarakat, yang selama ini menjadi pengguna transportasi publik. 

"Biar masyarakat yang menilai saja. Saya kira PT Transjakarta berani operasikan sudah tahu cara atasinya," jelas dia.

Bus TransJakarta melewati kawasan Bundaran HI, Jakarta, Senin (9/3/2015). PT Transjakarta menghentikan operasional 30 bus merek Zhongtong pasca insiden terbakarnya bus buatan Tiongkok itu pada Minggu (8/3) kemarin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sebelumnya, bus Transjakarta merek Zhongtong asal China kembali mengaspal di jalanan Jakarta. Sepintas tak ada yang berbeda dengan bus Transjakarta merek lainnya yang berwarna biru kombinasi putih.

Terkait kemunculan kembali bus Zhongtong, Kepala Divisi Sekretraris Korporasi dan Humas PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) Nadia Diposanjoyo mengatakan, bus-bus tersebut bukan didatangkan pada tahun ini.

Nadia mengatakan, pengadaan bus ini adalah pelaksanaan kontrak 2013 yang kemudian tiba di Jakarta pada 2016. Operator dari Bus Zhong Tong, yakni Perum Pengangkutan Penumpang Djakarta (PPD), belum menyelesaikan kontraknya.

"Ini ceritanya adalah pelaksanaan kontrak yang tidak dapat dipenuhi PPD pada waktu itu. Sehingga terbit penalti dan baru bisa dipenuhi sesuai kontraknya pun ini baru sebagian," kata Nadia saat dihubungi, Senin (14/10/2019).

Dia menjelaskan pada Juli 2018 Badan Arbitrase Nasional Indonesia atau BANI mengeluarkan keputusan agar pihak Transjakarta dapat mengoperasikan Bus Zhongtong berdasarkan kontrak yang belum selesai tersebut.

Berdasarkan kontrak yang ada, seharusnya Zhong Thong yang dioperasikan sebanyak 59 buah.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 


Bikin Kapok Ahok

Transjakarta kembali mengoperasikan bus Zhongtong. Bus pabrikan China itu kini berwarna biru kombinasi putih. (Ika Defianti/Liputan6.com)

Banyaknya masalah teknis yang dialami Bus Zhingtong ini sempa membuat Ahok, Gubernur DKI Jakarta saat itu meradang. Dia mengaku kapok membeli bus-bus bermerek tidak terkenal, lantaran banyaknya kerusakan dan kecelakaan yang terjadi.

"Kita nggak mau lagi yang nggak jelas. Misal kamu punya uang, mau beli motor, mau beli merek Ahok apa merek Yamaha? Ya Yamaha dong. Lo gila belum pernah denger motor merek Ahok tiba-tiba mau kamu beli. Harganya beda sedikit pula,”  kata Ahok di Balai Kota, Jl Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Selasa, 4 Agustus 2015.

Ahok pun mengaku heran mengapa pihak Transjakarta saat itu memilih bus-bus keluaran China yang mereknya tidak terlalu dikenal, dibanding membeli bus keluaran merek-merek perusahaan terkenal.

"TransJakarta itu berani tuh beli itu. Nggak jelas. Saya baru denger nama Zhongtong dulu kan, Wei Chai gitu lho. Kenapa nggak beli Mercedes-Benz gitu lho," ucap mantan Bupati Belitung Timur itu.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya