Liputan6.com, Jakarta- Duet pembalap kakak beradik dari tim B16 AP Speed yakni Rio Bramantio dan Rian Risky kembali turun di putaran ke-5 kejuaraan balap touring Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM) 2019 yang berlangsung Minggu (13/10/2019) di Sirkuit Sentul, Bogor. Dengan tersisa dua seri lagi, gelar juara umum sudah di depan mata.
Baik Rian Riski maupun Rio Bramantio konsisten sebagai langganan podium sejak awal tahun. Bahkan Rio Bramantio sudah mengunci satu gelar juara umum di kelas Japan Super Touring Car Race (JSTC) kategori 2B. Sedangkan sang adik Rian Risky tinggal selangkah lagi untuk menyandang gelar ganda JSTC 1600 dan Super Touring Car Race (STCR) 1600.
Advertisement
Jika Rian Risky mampu menang pada dua kelas tersebut di seri 6 ISSOM mendatang, maka gelar juara umum ganda sudah pasti menjadi miliknya.
Bagi Rio Bramantio, gelar juara umum JSTC 2B yang sudah ditangan membuatnya bisa fokus pada kelas-kelas lain yang diikuti. Alhasil selain podium pertama JSTC 2B, Rio Bramantio meraih podium ke-2 JSTC overall, podium 3 di kelas Honda Brio Speed Challenge (HBSC), podium 1 kelas STCR 1 B1, posisi 4 kelas FFA STCR1, podium 2 kelas Retro Race, serta trofi team manager untuk STCR1 B1.
Rio mengaku puas dengan pencapaiannya di seri 5 ISSOM karena ia sama sekali tidak punya persiapan khusus jelang race. "Seri 5 ini saya nggak ada persiapan sama sekali, tapi bersyukur masih dapat menyumbang beberapa trophy," ujar Rio Bramantio.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Menatap Seri 6
Dengan hasil seri 5 ini, Rio Bramantio cukup santai menatap seri 6. Dia justru lebih penasaran pada putaran terakhir (seri 7) yang akan berlangsung di sirkuit jalan raya BSD City awal Desember nanti. Pasalnya, lay out trek BSD Grand Prix tahun ini sedikit berbeda dibanding tahun lalu.
"Dua seri tersisa saya ingin lebih persiapan lagi dalam persiapan agar mendapat hasil maksimal khususnya untuk seri 7 di BSD yang merupakan seri terakhir. Apalagi untuk BSD, lay outnya baru. Saya baru tahu sebatas lay out saja dan katanya akan dibuka untuk latihan tapi belum tahu sih pastinya kapan," sambung Rio.
Adapun sang adik Rian Risky di seri 5 kemarin harus memecah konsentrasi. Selain fokus untuk mengejar poin maksimal di kelas JSTC 1600 dan STCR 1600, Rian Risky juga melanjutkan pengembangan dua kendaraan anyarnya yakni Honda Estilo dengan mesin K20 serta Toyota Yaris untuk berkompetisi di kejurnas ITCR Max melawan tim-tim pabrikan.
.
Advertisement
Komentar
"Di seri 5 ini selain saya meneruskan perjuangan untuk meraih juara umum STC 1600 dan JSTC 1600. Saya dan tim juga melakukan RnD untuk Estilo dengan mesin K20. Rencananya akan saya gunakan tahun depan. Satu lagi kita juga melanjutkan RnD untuk Toyota Yarus yang juga sudah di upgrade," ungkap Rian Risky.
"Untuk proses Rnd Estilo K20 juga cukup memuaskan karena saya bisa menset waktu 1 menit 45 detik saat QTT dan di balapan kali ini turun di STC 3600 untuk menguji durabililty. Hasilnya cukup positif dengan posisi ke-5 kelas FFA (Free for All) dimana lawan-lawan saya menggunakan mesin turbo dan spek di atas 3000 cc. Sedangkan untuk Yaris juga memuaskan, saya meraih posisi 2 ITCR Max Rising Star dan tetap masih ada beberapa sektor yang harus dibenahi agar makin maksimal di seri selanjutnya," jelas Rian Risky yang juga menggondol trophy team manager di STCR2 1600.
Lebih lanjut Rian Risky menegaskan misi utamanya saat ini adalah secepat mungkin mengamankan gelar juara di seri 6 nanti sembari menyempurnakan RnD mobil baru pastinya