5 Cara Unik Asuh Anak di Berbagai Negara, Ada yang Disuruh Tidur di Luar

Orangtua di berbagai negara punya caranya sendiri dalam mengasuh anak yang unik-unik.

oleh Afifah Cinthia Pasha diperbarui 17 Okt 2019, 08:12 WIB
ilustrasi/copyright pixabay/StockSnap

Liputan6.com, Jakarta Sudah menjadi tugas orangtua untuk memberikan yang terbaik untuk anak. Salah satunya adalah dengan memberikan pengajaran dan pendidikan yang baik untuk mendukung tumbuh kembang sang anak. Setiap orangtua memiliki cara tersendiri dalam mengasuh buah hatinya.

Ada yang bersikap tegas, adapula yang bersikap lemah lembut dalam memberikan pengajaran. Semua cara yang orangtua lakukan tersebut tidak ada yang salah, jika semuanya bertujuan demi kebaikan sang anak.

Tapi bukan rahasia lagi bahwa gaya pengasuhan dapat sangat menentukan masa depan anak dalam kehidupan. Ternyata, cara asuh tak hanya dilihat dari orangtua saja. Cara asuh anak ternyata juga berbeda di setiap negara.

Orangtua di berbagai negara punya caranya sendiri dalam mengasuh anak yang unik-unik. Perbedaan cara pengasuhan anak ini dilandaskan dari perbedaan budaya, wilayah dan juga kepercayaan orangtua di berbagai negara.

Berikut 5 cara unik asuh anak di berbagai negara yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (17/10/2019).


1. Islandia dan Finlandia

Ilustrasi/copyright unsplash.com/@jcrod

Setiap orang tua pasti ingin anaknya tidur dengan nyaman. Tak heran banyak orangtua yang membuatkan kamar senyaman mungkin, kasur empuk dan selimut yang hangat. Tapi berbeda dengan cara asuh anak di Islandia dan Finlandia. 

Orangtua di Islandia dan Finlandia biasanya menyuruh anak-anak mereka yang masih kecil untuk tidur di luar. Orangtua Islandia dan Finlandia membiasakan anak dengan gaya hidup "friluftsliv" atau hidup di udara terbuka.

Setidaknya selama 1-2 jam sehari, anak dibiarkan tidur di tengah udara dingin di dua negara tersebut. Mereka percaya sinar matahari langsung dan udara dingin akan menguatkan sistem imun anak dan setelah tidur dengan suhu dingin anak-anak jadi lebih aktif.


2. Jepang

Anak Sekolah di Jepang.(AFP/ Odd Andersen)

Di Indonesia, hampir semua orangtua takut kalau si kecil berangkat sekolah sendirian dengan transportasi umum. Bagaimana tidak, tingkat kejahatan di Indonesia sendiri juga masih tinggi. Takut anak nyasar, tidak tahu jalan, bahkan bisa diculik. Tapi ternyata hal ini tidak berlaku di Jepang.

Orangtua di Jepang sudah membiarkan anak mereka berangkat ke sekolah sendiri sejak duduk di bangku sekolah dasar. Anak dibiarkan mandiri dan berpergian menggunakan transportasi umum sendiri.


3. Finlandia

Ilustrasi Pengasuh Anak (iStockphoto)

Selain menyuruh anak untuk tidur di luar selama 1-2 jam, ternyata orangtua di Finlandia juga punya cara asuh unik yang lain. Finlandia dinobatkan sebagai negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Anak-anak Finlandia tidak sekolah hingga mereka berumur 7 tahun.

Mereka tidak mengikuti pendidikan taman kanak-kanak (TK) seperti di Indonesia. Orangtua Finlandia percaya bahwa 7 tahun pertama anak adalah masa mereka menumbuhkan kreativitas dan aktif secara fisik. Oleh karena itu, orangtua Finlandia membebaskan anak bermain hingga anak berusia 7 tahun.


4. Korea

Ilustraasi foto Liputan 6

Makan bersama keluarga menjadi hal yang sangat wajib di Korea. Oleh karena itu sejak kecil anak dibiasakan makan bersama keluarga. Selapar apa pun anak, mereka harus menunggu seluruh anggota keluarganya duduk di meja makan, baru mereka bisa makan.

Biasanya, masyarakat Korea wajib makan bersama keluarga untuk sarapan dan makan malam. Mereka percaya dari makan bersama ini mereka bisa menjadi lebih dekat dan saling bertukar pikiran. Hal ini juga menjadi cara orangtua di Korea untuk bisa memahami sang anak.


5. Amerika Serikat

Pria ini tahu kalau ankanya ingin sekali makan steak sama seperti yang dilakukan oleh teman-temannya hampir setiap minggu. (Ilustrasi: Netflix)

Di Indonesia, kita selalu diajarkan tata karma dan sopan santun sejak kecil. Ketika ada orang yang lebih tua, kita harus menyebut mereka dengan panggilan 'pak, bu' atau 'kak' untuk menunjukkan rasa hormat.

Tapi hal ini tidak berlaku di Amerika Serikat. Anak-anak Amerika Serikat bisa memanggil nama Ayah dan Ibunya. Hal ini bukan berarti mereka tidak sopan atau tidak memiliki tata krama.

Orangtua Amerika Serikat percaya bahwa gaya mengasuh seperti ini dapat membuat anak menjadi akrab dengan orangtua layaknya teman. Tapi sebutan ‘ayah dan ibu’ untuk orangtua juga masih berlaku di sana.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya