TNI-Polri Gelar Apel Bersama Persiapan Pengamanan Pelantikan Presiden Terpilih

Kegiatan pengamanan dilaksanakan dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat serta suksesnya pelantikan Presiden dan Wapres terpilih di MPR RI nanti.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 17 Okt 2019, 08:22 WIB
Prajurit TNI AD mengikuti apel kesiapan pasukan pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (30/9/2019). Apel diikuti TNI AD, TNI AL, dan TNI AU. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - TNI dan Polri menggelar apel bersama terkait operasi pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo atau Jokowi-Ma'ruf Amin, yang akan berlangsung 20 Oktober 2019 mendatang.

Adapun, apel gelar pasukan tersebut dilaksanakan di Lapangan Silang Monas, Jakarta.

Kegiatan pengamanan dilaksanakan dalam rangka memberikan rasa aman dan nyaman masyarakat serta suksesnya pelantikan Presiden dan Wapres terpilih di MPR RI nanti.

Jelang pelantikan presiden tersebut, sejumlah persiapan pun dilakukan. Misalnya, Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya akan menambah jumlah personel untuk membantu pengamanan.

Selain menambah personel, pihaknya menyiapkan rekayasa lalu lintas dan penutupan jalan di sekitar lokasi pelantikan Presiden dan Wapres, Gedung DPR-MPR, Senayan, Jakarta.

"Kita perketat (pengamanan), mungkin yang dulunya sekian anggota, nanti ditambah dua kali lipat. Yang dulu biasanya 1.500 (personel lantas), sekarang (saat pelantikan) sebanyak 3.000-an anggota dikerahkan," kata Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Yusuf.

 


TNI AD Ikut Serta

Prajurit TNI mengikuti apel kesiapan pasukan pengamanan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih 2019-2024 di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (30/9/2019). Sebanyak 8.526 pasukan disiagakan dalam pelantikan. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Senada, dari pihak TNI, khususnya AD, turut mengantisipasi keamanan jelang dan hingga hari saat Pelantikan Presiden.

"Yang jelas, kita mengerahkan semua. Jadi kita seluruh jajaran. Walau kita memiliki satuan tempur, biasanya bukan satuan tempur yang dilibatkan, tapi satuan teritorial. Ini semata-mata untuk kita siap di mana pun itu. Makanya kami inventarisasi. Kalau jumlah, hampir 100 persen kekuatan Angkatan Darat," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa.

Dia menuturkan, jumlahnya memang hampir 100 persen kekuatan Angkatan Darat. Walaupun mereka tidak dijadikan stand by force.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya