IHSG Dibuka Menguat ke 6.173,93

Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG melanjutkan penguatan dengan naik 6,45 poin atau 0,01 persen ke 6.173,93.

oleh Septian Deny diperbarui 17 Okt 2019, 09:13 WIB
Suasana pergerakan perdagangan saham perdana tahun 2018 di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (2/1). Perdagangan bursa saham 2018 dibuka pada level 6.366 poin, angka tersebut naik 11 poin. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada pembukaan saham Kamis pekan ini. Nilai tukar rupiah berada di level 14.173 per dolar Amerika Serikat (AS).

Pada pra pembukaan perdagangan, Kamis (17/10/2019), IHSG naik tipis 0,32 poin atau 0,01 persen ke level 6.169,90. Pada pembukaan pukul 09.00 waktu JATS, IHSG melanjutkan penguatan dengan naik 6,45 poin atau 0,01 persen ke 6.173,93.

Sementara itu, indeks saham LQ45 juga menguat 0,11 persen ke posisi 963,50. Seluruh indeks saham acuan bergerak di zona hijau.

Pada awal pembukaan perdagangan, IHSG level tertinggi berada di 6.178,80 dan terendah di 6.169,69.

 

Sebanyak 115 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau dan 46 saham melemah. Sedangkan 108 saham diam di tempat.

Adapun total frekuensi di awal perdagangan saham 13.680 kali dengan volume perdagangan 107,9 juta saham. Nilai transaksi harian saham Rp 145,8 miliar.

Investor asing jual saham Rp 4,51 miliar di pasar reguler dan posisi rupiah di angka 14.173 per dolar AS.

Dari 10 sektor pembentuk IHSG, hanya satu sektor yang berada di zona merah yaitu sektor pertambangan yang turun 0,18 persen.

Sementara sektor yang menguat dipimpin oleh sektor barang konsumsi yang melesat 0,40 persen. Kemudian disusul sektor perkebunan yang naik 0,28 persen dan sektor manufaktur naik 0,25 persen.

Saham-saham yang menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau antara lain SLIS melonjak 25 persen ke Rp 1.225 per saham, MBTO naik 8,13 persen ke Rp 133 per saham, dan HDFA naik 6,37 persen ke Rp 167 per saham.

Sementara saham-saham yang melemah antara lain DNAR yang turun 8,70 persen ke Rp 210 per saham, BUVA turun 4,44 persen ke level Rp 86 per saham dan FILM turun 3,08 persen ke Rp 252 per saham.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ada Aksi Ambil Untung, IHSG Berpotensi Tertekan

Layar monitor pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (2/1). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan saham 2019 menguat 10,4 poin atau 0,16% ke 6.204. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan terkoreksi di pasar saham. Hari ini, kemungkinan akan diwarnai aksi ambil untung (profit taking).

Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper melihat rentang penguatan indeks pada hari ini sudah mulai terbatas. Sebab itu, IHSG diproyeksi tertekan.

"Indikator stochastic mulai menyempit. Diperkirakaan akan ada profit taking dalam jangka pendek, IHSG akan bergerak 6.126-6.206," tutur dia pada Kamis (17/10/2019).

Seirama, dari kacamata teknikal, analis lain menilai IHSG akan diperdagangkan di zona merah. Rentangnya pun masih akan berkisar di level 6.100.

"Masih ada potensi koreksi wajar IHSG dengan minimum kisaran di 6.126-6.196," ungkap Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Nafan Aji Gustama.

Sementara itu, Head of Research Reliance Sekuritas Lanjar Nafi memperkirakan IHSG cukup memiliki peluang untuk naik menghijau hari ini.

Alasannya, investor masih akan terfokus menunggu laporan keuangan sejumlah perusahaan pada kuartal-III 2019.

"Sehingga kami perkirakan IHSG kembali bergerak menguat dengan support resistance 6140-6220," paparnya. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya