Panglima TNI: Nama Baik Bangsa Dipertaruhkan saat Pelantikan Presiden

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan, momen pelantikan presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi pada 20 Oktober 2019 akan menjadi sorotan dunia.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 17 Okt 2019, 11:49 WIB
Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan, momen pelantikan presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi pada 20 Oktober 2019 akan menjadi sorotan dunia. (Liputan6/Nanda Perdana)

Liputan6.com, Jakarta - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menyampaikan, momen pelantikan presiden terpilih Joko Widodo atau Jokowi pada 20 Oktober 2019 akan menjadi sorotan dunia. Nama baik Indonesia pun dipertaruhkan.

"Tugas yang kita laksanakan adalah demi bangsa dan negara. Marwah dan nama baik Negara Kesatuan Republik Indonesia dipertaruhkan dalam even ini. Dengan demikian seluruh komponen bangsa harus turut serta dalam menjamin keberhasilan pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih," tutur Hadi saat pidato dalam apel gelar pasukan di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2019).

Untuk itu, lanjutnya, TNI Polri harus bahu membahu dengan seluruh kementerian dan lembaga, serta seluruh lapisan masyarakat untuk memastikan kelancaran, keamanan, kenyamanan, dan kesuksesan pelantikan presiden.

"Oleh karena itu laksanakan koordinasi ketat, baik dengan satuan atas, samping, maupun satuan bawah. Laksanakan pula koordinasi yang baik dengan instansi-instansi terkait lainnya. Hilangkan ego sektoral yang sempit. Saatnya kita berbuat untuk kepentingan yang lebih besar, kepentingan bangsa dan negara," jelas dia.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan video pilihan berikut ini:


Selalu Waspada

Hadi menegaskan, setiap personel yang terlibat wajib memelihara kewaspadaan terhadap berbagai perkembangan situasi yang terjadi. Cermati setiap informasi yang masuk dan olah kabar tersebut dengan cermat, agar kita tidak melewatkan intelijen sekecil apapun.

"Kegagalan memahami informasi akan menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak tepat dan dapat membahayakan pelaksanaan tugas," Hadi menandaskan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya