JK Sampaikan Pidato Terakhir di Hadapan 100 Ekonom

JK menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya, karena di akhir masa jabatannya masih bisa dipertemukan dengan orang-orang hebat.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Okt 2019, 15:23 WIB
Wapres Jusuf Kalla (JK) mendatangi TPS 03 Kelurahan Pulo, Jakarta Selatan, Rabu (19/4). Ditemani istri, Mufidah Kalla dan sang cucu, JK memberikan suaranya pada Pilkada DKI putaran kedua di TPS bernuansa Betawi tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla atau JK menjadi pembicara inti dalam acara dialog bersama 100 Ekonom yang digelar di Hotel Westin, Jakarta. Dalam kesempatan ini, Wapres JK menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya, karena di akhir masa jabatannya masih bisa dipertemukan dengan orang-orang hebat.

"Hari ini saya sudah mendengarkan dan bertemu banyak teman. Sisa dua hari kerja saya di pemerintahan. Saya terima kasih, ini pidato terakhir saya di acara temen-temen," kata JK mengawali sambutannya, di Jakarta, Kamis (17/10).

Wapres JK juga mengatakan terselenggaranya acara ini bisa menjadi tolak ukur hinga momentun untuk saling bertukar pikiran mengenai persoalan ekonomi yang terjadi saat ini. Dia pun memberikan ruang dialog terhadap para ekonom-ekonom yang hadir.

"Saya mau denger aspriasi dan pandangan dari kawan-kawan," imbuh JK.

 

Di samping itu, Wapres JK juga menyoroti salah satu ekonom senior yang hadir yakni Emil Salim. Dia mengaku telah banyak belajar dari beliau dan mempunyai kedekatan khusus. Bahkan, Cerita Wapres JK sosok Emil Salim pernah menjadi pembicara saat dirinya masih menjadi salah satu mahasiswa di Universitas Hasanudin (UNHAS).

"Ekonom yang senior Pak Emil nih. Saya mau berbagi pengalaman saya. 54 tahun yang lalu, masih muda dan ganteng. Saya masih mahasiswa di UNHAS. Sebagai ketua senat, ada seminar ekonomi pancasila. Pembciaranya pak emil, beliau baru pulang dari Den Haag. Katanya waktu itu, baru pulang terus ngomong utang Indonesia. Gimana pembicaraanya? Gampang itu, kita gak bisa bayar, mau apa tuh mereka. Nantilah kalau kita sanggup kita bayar," kisahnya.

Seperti diketahui, masa jabatan JK sebagai Wakil Presiden sebentar lagi akan berakhir. Selanjutnya tongkat estafet kepemimpinan baru jatuh kepada Joko Widodo dan Maruf Amin yang telah ditetapkan sebagai pemenang dalam pilpres 2019. Keduanya akan dilantik sebagai presiden dan wakil presiden pada Minggu, 20 Oktober 2019 mendatang.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Jelang Akhir Masa Jabatan, Ini Pesan JK ke Pelaku Usaha

Wapres Jusuf Kalla saat memberikan sambutan dalam acara High-Level Dialogue on Indo-Pacific Cooperation (HLD-IPC) di Hotel Fairmont, Jakarta. (Merdeka.com/Yunita Umbar Prihatin)

Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) kembali menyampaikan sejumlah pesan di akhir masa jabatannya. Dia mengapresiasi semua pihak yang telah berkerja sama selama 5 tahun mendampingi Presiden Joko Widodo. Pertumbuhan ekonomi yang baik, lanjut dia, dicapai jika semua pihak bahu-membahu.

"Tinggal 3 hari kerja. Ucapan terima kasih atas kerja sama. Upaya bersama, maka kita dapat pertumbuhan yang baik walaupun belum maksimum," kata dia, di ICE BSD, Banten, Rabu (16/10).

Dia juga berterima kasih kepada jajaran Menteri yang telah bekerja bersama. JK bahkan sempat menggoda para Menteri yang hadir dalam pembukaan TEI 2019 soal keterpilihan kembali di kabinet.

Meskipun demikian dia tidak menyebutkan secara persis Menteri mana yang akan lanjut atau tidak. "Dan juga terima kasih teman teman yang disini, walaupun ada yang akan berlanjut saya enggak tahu, tapi kita berjuang bersama-sama untuk negeri yang baik.," lanjut dia.

Turut hadir di acara pembukaan TEI 2019 sejumlah Menteri, yakni Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Selain itu, tampak pula Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Triawan Munaf.

Di juga memberikan sejumlah pesan dan komentar terkait perdagangan domestik maupun global. Kepada pelaku usaha Indonesia, dia menekankan pentingnya kualitas produk untuk memenangkan persaingan. Hal dijelaskan JK dengan 'Tiga Lebih', yakni lebih baik, lebih murah, dan lebih cepat.

"Lebih baik artinya dengan memakai teknologi yang lebih baik, lebih murah tentunya lebih efisien, dan lebih cepat itu berkaitan dengan logistik. Hal ini menjadi upaya kita semua," tegas dia. 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya