Liputan6.com, Jakarta - Zuraiha Zaini tak tinggal diam saat keputusan menikah dengan sang kekasih yang bekerja sebagai sopir truk dikritik dari kerabat dan warga di sekitar rumahnya. Ucapan kurang mengenakan gencar dilontarkan mengingat perempuan asal Malaysia ini merupakan lulusan S2 Universiti Pendidikan Sultan Idris (UPSI).
Melansir dari Says, Kamis (17/10/2019), Zuraiha kali pertama bertemu lelaki yang kemudian jadi suaminya, Mohd Hafis Hozahli, saat keduaya sama-sama sekolah setingkat SMP di Sekinchan, Selangor, lebih dari 10 tahun silam. Sempat tak membangun komunikasi selama beberapa tahun, keduanya dekat setelah saudara perempuan Hafis kuliah di universitas yang sama dengan Zuraiha.
"Manusia bisa berencana, tapi akhirnya Tuhan yang menentukan," tulis Zuraiha di blog-nya.
Baca Juga
Advertisement
Hingga keduanya memutuskan menikah pada Agustus 2019 di tengah anggapan Hafis bukanlah pasangan yang sebanding dengan perempuan 27 tahun tersebut. "Saya seorang guru dan ia (Hafis) bekerja sebagai sopir truk. Saya punya gelar master, ia hanya lulusan SMA," tulis Zuraiha di akun Twitter-nya.
Zuraiha menambahkan, warga di sekitar tempat tiinggalnya terus mempertanyakan, anak perempuan sepertinya kok mau menikah dengan sopir truk. "Bibi, menikah dengan sopir truk bukanlah tindakan tak terhormat," ujarnya.
Zuraiha menegaskan, dirinya bangga bisa menikah dengan lelaki bekerja sebagai sopir truk. "Walau kurang dari sehari setelah akad, sepupu saya bertanya mengapa saya tidak menikah dengan guru atau teman kampus," tuturnya.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Lebih dari Sekadar Pekerjaan
Zuraiha menjelaskan, orangtuanya menerima Hafis dengan tak hanya melihat pekerjaan. "Ia orang yang bertanggung jawab, sabar, dan mau membantu," terang Zuraiha.
Kicauan ini dibalas beberapa pengguna Twitter yang mengatakan, orang-orang salah sangka, lantaran sopir truk punya pemasukan yang tak bisa dikatakan sedikit.
"Tetangga sebelah rumah saya adalah sopir truk. Ia punya Volkswagen Polo, Hilux baru, dua sepeda motor. Istrinya tak bekerja dan ia bahkan bisa beli rumah," tulis salah seorang pengguna Twitter.
Sementara ada juga yang mengatakan, yang penting adalah kejujuran dalam berumah tangga. Pasalnya, gaji dan pekerjaan tak akan menjamin kebahagiaan yang diharapakan bakal berlangsung sepanjang usia.
Advertisement