Liputan6.com, Jakarta - Sri Mulyani Indrawati kembali dipilih Presiden Joko Widodo atau Jokowi menjadi Menteri Keuangan hingga periode 2024.
Kabar Sri Mulyani akan kembali membantu Jokowi dan Ma'ruf Amin di Kabinet Kerja Jiliid II, disampaikan sendiri oleh perempuan kelahiran Tanjung Karang, Lampung, pada 26 Agustus 1962 itu usai menem datang ke Istana Merdeka.
Advertisement
Usai bertemu Jokowi, Sri Mulyani sempat menghindar dari pertanyaan media yang mencoba mengorek keterangan apakah dirinya kembali ditunjuk Presiden menjadi menteri.
"Enggak, enggak (bahas soal kabinet). Bahas tekstil kemarin," ucap Sri Mulyani singkat, pada Selasa, 15 Oktober 2019.
Perlu diketahui, Sri Mulyani adalah orang Indonesia pertama menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. Dia pernah pula dinobatkan sebagai Menteri Keuangan terbaik Asia pada 2006 dan terpilih sebagai wanita paling berpengaruh nomor 23 di dunia pada 2007 versi Forbes.
Lantas, kapan dirinya mulai terjun ke dunia politik? Berikut profi singkat Sri Mulyani:
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Mundur dari Bank Dunia
Sri Mulyani Indrawati memastikan dirinya resmi mengundurkan diri dari Bank Dunia setelah dia menjabat Menteri Keuangan di Kabinet Kerja Jokowi Jilid I pada 2016.
Sebelum dipercaya menjabat Menteri Keuangan, Sri Mulyani merupakan direktur pelaksana Bank Dunia dengan masa jabatan1 Juli 2010 - 27 Juli 2016.
"Sudah dong (mengundurkan diri)," ujar dia di Kompleks Istana, Jakarta, Rabu, 27 Juli 2016.
Saat masih bekerja di World Bank, Sri Mulyani bertugas untuk menyatukan ide juga orang dari 188 negara anggota World Bank untuk mencapai dua tujuan, yakni mengakhiri kemiskinan dan berbagi kesejahteraan.
Sri mengungkapkan, perihal pemunduran dirinya tersebut telah disampaikan oleh Presiden Direktur Bank Dunia Jim Yong Kim kepada seluruh jajaran direksi lembaga tersebut.
"Tadi malam bapak Presiden Bank Dunia sudah memberitahukan pada seluruh Board of Director mengenai keputusan saya untuk mengundurkan diri dan menerima tawaran dari presiden Jokowi untuk menerima tugas ini," kata dia.
Advertisement
Pernah Tolak Tawaran Jokowi Jadi Menteri
Masuknya Sri Mulyani dalam Kabinet Kerja ternyata memiliki cerita yang panjang. Presiden Jokowi ternyata sangat menginginkan Sri Mulyani untuk menjadi menteri. Namun, hal itu terus ditolaknya.
"Saya dengar Presiden juga mendekati Sri Mulyani, namun Sri Mulyani menolak dengan halus. Jadi kalau sekarang Sri Mulyani bersedia mungkin timing-nya sudah tepat, itu sangat bagus," kata Ekonom dari UGM, Tony Prasetiantono saat berbincang dengan Liputan6.com, Rabu, 27 Juli 2016.
Tony mengaku, dalam pertemuan bulan Juli 2016 para ekonom dan presiden sepakat mengenai pemikiran bahwa untuk menjalankan ekonomi yang berdaulat dan maju, butuh sosok menteri ekonomi yang aksentuatif atau yang mampu merebut hati investor.
Dengan pengalaman Sri Mulyani di Bank Dunia, apa yang dibutuhkan Presiden Jokowi sudah melekat dalam sosok Sri Mulyani.
"Ketika pasar sedang terguncang dan confidence rendah misalnya, bisa ditenangkan oleh Sri Mulyani," ucapnya.
Wanita Berpengaruh di Dunia Pada 2016
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pernah masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh di dunia versi majalah Forbes tahun 2016.
Sri Mulyani menjadi satu-satunya wanita asal Indonesia dalam daftar.
Dalam daftar yang dirilis Forbes, Kamis, 9 Juli 2016, dia berada di peringkat ke-37 di daftar wanita paling berpengaruh di dunia.
Satu peringkat di atas Dirjen WHO Margaret Chan di posisi 38, dan di bawah Perdana Menteri Bangladesh Shikh Hasina Wajed.
Advertisement
Pendidikan
Bicara pendidikan, sejumlah universitas kondang di dalam dan di luar negeri pernah menjadi almamaternya.
Sebut saja Universitas Indonesia. Dia mendapatkan gelar Sarjana Ekonomi pada tahun 1981 -1986.
Selanjutnya di University of lllinois Urbana Champaign, U.S.A, Sri Mulyani meraih gelar Master of Science of Policy Economics pada tahun 1988- 1990.
Pada universitas yang sama, Sri Mulyani dia mendapatkan gelar Ph. D of Economics pada tahun 1990 - 1992.