4 Fakta soal Kabinet Jilid II Jokowi-Ma'ruf Amin

Presiden Joko Widodo akan mengumumkan kabinet jilid II setelah proses pelantikan presiden dan wakil presiden dilakukan pada 20 Oktober mendatang.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Okt 2019, 08:45 WIB
Pasangan Presiden dan Wapres terpilih, Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada Rapat Pleno Terbuka Penetapan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (30/6/2019). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin akan segera dilantik sebagai Presiden dan Wakil Presiden periode 2019-2024, Minggu, 20 Oktober 2019. Nama-nama menteri yang akan membantu Jokowi dalam periode ke-2 pun mulai mencuat ke publik.

"Susunan kabinet untuk pemerintahan periode mendatang sudah rampung. Saya akan umumkan segera setelah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI 2019-2024 pada 20 Oktober. Bisa di hari yang sama, atau setelahnya," tulis Jokowi dalam akun instagramnya, Kamis, 17 Oktober kemarin.

Jokowi juga meyakinkan bahwa akan banyak wajah baru dalam kabinetnya. Dirinya juga memastikan bahwa akan ada menteri yang berasal dari Papua.

Berbeda dari periode sebelumnya saat Jokowi melibatkan KPK dalam memilih menterinya. Untuk periode kali ini, Jokowi tidak melibatkan KPK dalam memilih calon pembantunya di pemerintahan.

Berikut 4 Fakta terkait kabinet jilid II dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin: 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Diumumkan Setelah Pelantikan Presiden

Pasangan Presiden dan Wapres terpilih, Joko Widodo atau Jokowi dan Ma'ruf Amin memberikan sambutan pada Rapat Pleno Terbuka Penetapan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih Pemilu 2019 di Gedung KPU, Jakarta, Minggu (30/6/2019). (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah rampung menyusun Kabinet Kerja Jilid II.  Jokowi mengaku akan segera mengumukan susunan kabinet yang akan membantunya hingga 2024 setelah pelantikan.

Jokowi pun meminta agar publik bersabar menunggu pengumuman kabinet tersebut.

"Siapa-siapa yang akan membantu saya di pemerintahan nanti? Sabarlah. Indonesia ini tak berkekurangan orang-orang hebat dan mampu memimpin kementerian dan lembaga, dan bersedia untuk mengabdi kepada bangsa ini," kata Jokowi.

Para menteri yang bakal membantunya itu, kata Jokowi berasal dari semua bidang profesi.

"Akademisi, birokrasi, politisi, santri, juga TNI dan polisi. Tidak sulit menemukan mereka," kata dia.


Banyak Wajah Baru

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyebut kabinet periode kedua pemerintahannya akan banyak diisi oleh wajah baru. Namun, dia mengaku tetap akan mempertahankan sejumlah menteri Kabinet Kerja periode 2014-2019.

"Ya ada lah (yang dipertahankan), yang lama ada. Yang baru banyak," kata Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Rabu (16/10/2019).

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu enggan mengungkapkan siapa saja nama baru yang masuk ke kabinet periode kedua. Begitupun saat ditanya soal siapa saja menteri yang akan dipertahankan.

"Belum dihitung persentasenya," ucap Jokowi.


Menteri dari Papua

Jokowi pun memastikan akan ada orang asli Papua yang masuk jajaran menteri kabinet periode kedua bersama Ma'ruf Amin.

Namun, Jokowi enggan mengungkapkan berapa tokoh asli Papua yang akan mengisi pos kementerian.

"Saya pastikan ada. Saya pastikan ada. Nanti dilihat," ujar Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Jumat, 11 Oktober kemarin. 


KPK Tidak Dilibatkan

Wakil Ketua KPK Laode M Syarif memberikan keterangan terkait OTT Ketum PPP Romahurmuziy, di gedung KPK, Sabtu (16/3). KPK mengamankan uang total Rp 156 juta dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Surabaya pada Jumat (15/3). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Sementara itu, Komisioner Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif mengaku pihaknya tidak dilibatkan dalam menentukan menteri-menteri di kabinet Jokowi periode dua.

"Kita tidak diikutkan, tetapi kita berharap bahwa yang ditunjuk oleh presiden orang-orang yang mempunyai track record yang bagus, dari segi integritas tidak tercela. Dan kita berharap bahwa memilih yang betul-betul bersih," kata Laode di Gedung ACLC, Kuningan, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2019. 

Dia menyadari, pemilihan menteri dalam Kabinet Jokowi Jilid Dua merupakan kuasa penuh dari presiden. Bila dilibatkan, peran KPK hanya memberi masukan apabila diminta.

"Kalau kita dimintai kita akan memberikan masukan, kalau tidak tidak papa seperti itu. Kita berharap bahwa beliau cukup paham untuk mengetahui mana calon menteri yang mempunyai rekam jejak yang baik atau tidak," ujar dia.

 

  

(Reynaldi Hasan)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya