Sandiaga Blak-Blakan Soal Tawaran Prabowo Balik ke Kursi Wagub DKI

Sandiaga mengaku sejak proses gugatan Pilpres selesai, Prabowo Subianto mengajaknya kembali mengisi kursi wakil gubernur DKI Jakarta.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Okt 2019, 17:39 WIB
Ekspresi capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) dan Sandiaga Uno usai memberi ketarangan terkait hasil putusan sidang Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta, Kamis (27/6/2019). Prabowo dan Sandiaga menerima hasil putusan MK terkait sengketa Pilpres 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Gerindra Sandiaga Uno buka-bukaan terkait posisi wakil gubernur DKI Jakarta yang masih kosong sejak ia tinggalkan. Sandiaga mengaku sejak proses gugatan Pilpres di Mahkamah Konstitusi selesai, Ketum Gerindra Prabowo Subianto mengajaknya kembali mengisi kursi wakil gubernur DKI Jakarta. Sandiaga menolak tawaran tersebut.

"Kalau Wagub sudah ditawarkan dari awal pilpres selesai, Pak Prabowo beberapa kali bicara dan saya tegas menyikapi bahwa komitmen saya, saya meninggalkan ini, meninggalkan posisi wagub bukan coba-coba," ujar Sandiaga di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2019).

Saat Konferensi Nasional Gerindra, Rabu (16/10) kemarin, Sandiaga kembali ditanyai Prabowo. Alasannya, karena kursi wagub tak kunjung terisi. Prabowo merasa, Sandiaga akan mudah diterima oleh semua pihak.

"Jadi Pak Prabowo mencoba mencari solusi atas kebutuhan itu, dengan menawarkan. Kan kalau Sandi diterima oleh semua juga," kata Sandiaga menirukan Prabowo.

"Saya bilang, 'Pak ini akan mengirimkan signal yang sangat salah gitu lho. Bahwa akhirnya kepala daerah itu coba-coba ambil posisi yang lebih tinggi, terus kalau gagal balik lagi'" imbuh Sandiaga.

Sandiaga mengaku tidak tertarik kembali. Sandiaga mengatakan, saat memutuskan untuk maju sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto akan habis-habisan.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Salah Prediksi

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan cawapres Sandiaga Uno usai memberi ketarangan terkait hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (27/6/2019). MK tak menemukan bukti terkait ketidaknetralan aparatur negara dalam Pilpres 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia menyebut, saat meninggalkan kursi wagub, berpikir segera ada pengganti dirinya dari PKS. Namun, setahun berjalan belum juga ada yang menggantikan. Prediksi Sandiaga itu salah sasaran.

"Bayangan saya prediksi yang salah waktu itu, PKS segera bisa mengisi namanya disodorkan dan bisa berjalan. Kalau saya waktu itu lihatnya simple saja Gerindra PKS sudah setuju diajukan, DPRD memilih" ujar Sandiaga.

Dia menyarankan, untuk saat ini dicari jalan yang tepat. Sandiaga sudah meminta kepada Ketua Gerindra Jakarta M Taufik dan rekan PKS untuk segera merampungkan masalah kursi wagub. Taufik, kata Sandiaga, memberikan kepastian bahwa agenda pertama DPRD DKI adalah menyelesaikan sengkarut kursi wagub.

"Mudah-mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama posisi wagub akan segera terisi," kata Sandiaga.

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya