Kuliner Malam Jumat: Masakan Timur Tengah Rasa Lokal di Pondok Nasi Kebuli Ibu Hanna

Buat yang pertama kali maupun sudah sering mencicipi nasi kebuli, rasanya bakal 'jatuh cinta' pada santapan pertama di Pondok Nasi Kebuli Ibu Hanna.

oleh Henry Hens diperbarui 17 Okt 2019, 21:03 WIB
Pondok Nasi Kebuli Ibu Hanna. (Liputan6.com/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu makanan khas Arab atau Timur Tengah yang cukup banyak disukai adalah nasi kebuli. Makanan yang sekilas mirip nasi goreng ini identik dengan daging kambing dengan bumbu rempah yang cukup tajam.

Kalau ingin mencoba seperti apa rasanya, Pondok Nasi Kebuli Ibu Hanna mungkin bisa jadi pilihan yang pas.  Sajian nasi kebuli di tempat ini sudah disesuaikan dengan lidah orang Indonesia. Bau dan rasa rempahnya juga tidak begitu tajam, semuanya disajikan dan dimasak dengan rasa yang pas.

Buat yang pertama kali mencicipi nasi kebuli, rasanya bakal ‘jatuh cinta’ pada santapan pertama. Bagi yang sudah sering merasakan juga tidak akan kecewa karena rasanya legit dan gurih, sesuai dengan selera kebanyakan orang Indonesia.

Kalau terasa kurang pedas, ada sepiring kecil sambal merah yang bisa Anda tambahkan ke nasi kebuli. Kalau memesan sepiring nasi kebuli kambing,  Anda juga disuguhkan daging kambing goreng yang dijamin empuk, tidak prengus dan tentunya lezat. Saking empuknya, dagingnya bisa mudah disayat dengan sendok.

Salah satu rahasianya, mereka ternyata memelihara dan memotong kambing sendiri, kambingnya pun termasuk pilihan dan usianya tidak terlalu tua atau terlalu muda. Saat dimasak pun ada menu dan cara khusus yang membuat daginnya empuk dan tidak berbau.

Kalau kurang suka daging kambing, bisa memesan nasi kebuli ayam atau telur segitiga yang rasanya juga sama enaknya.

Selai nasi kebuli, mereka juga menyediakan nasi goreng kebuli, tongseng, gulai kambing, gulai ayam serta menu khas Timur Tengah lainnya, seperti nasi mandhi, nasi briyani dan sop marak kambing.

Menurut sang pemilik dan komentar beberapa pengunjung, rasanya pas di lidah. Semua itu berkat menu kreasi sang pemilik yang ternyata bukan bernama Hanna.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Berawal dari Hobi Masak

Pondok Nasi Kebuli Ibu Hanna. (Liputan6.com/Henry)

"Nama Hanna itu singkatan dari nama anak pertama saya, Haerunisyah dan nama saya, Nailah. Kita pertama buka di kawasan Mampang, lalu di sini, di Tebet, dan setelah itu kita buka cabang lagi di Jatiwaringin dan Lebak Bulus, semua dikelola sama keluarga kita," ucap Nailah pada Liputan6.com.

Khusus di Tebet, mereka juga menjual beragam frozen food seperti sambosa, risoles dan roti maryam. "Itu semua anak saya yang buat. Dia memang suka masak, seperti saya," ujar Nailah yang membuka warung makan ini sejak 2004 bersama keluarganya.

Itu berawal dari kebiasaan perempuan berhihab ini yang memang suka masak beragam masakan terutama masakan Betawi dan Timur Tengah. Kemahirannya dalam memasak dan menjalankan usaha ternyata menurun pada putrinya, Haerunisyah. Nailah ingin menyesuaikan sajiannya dengan lidah orang Indonesia, karena kedainya tidak hanya menyasar kelompok tertentu.

"Alhamdulillah banyak yang suka dengan sajian makanan kita, terutama nasi kebuli, itu yang paling laku. Kita juga banyak menerima pesanan untuk acara syukuran, hajatan atau acara kantor," tutur Nailah yang belajar memasak dari ibunya.

"Paling banyak memang nasi kebuli kambing, itu menu yang paling favorit,”"timpal Sherly, salah seorang karyawan senior di Pondok Nasi Kebuli Ibu Hanna.


Antara Tebet-Kampung Melayu

Pondok Nasi Kebuli Ibu Hanna. (Liputan6.com/Henry)

Nailah juga bersyukur bisa mendapatkan tempat di pinggir jalan yang cukup padat, terutama mereka yang menuju kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, yang hampir selalu padat dan ramai.  Kedai di kawasan Tebet, Jakarta Selatan ini juga termasuk cukup besar dan luas.

Saat makan siang dan memasuki malam hari biasanya jadi waktu paling ramai pengunjung. Sedangkan para ojek online juga hampir selalu ada memasuki kedai ini untuk membeli pesanan pelanggan mereka.

"Disini pengunjungya beragam mulai dari anak muda, orang kantoran, keluarga, yang pesan atau dibungkus juga banyak, yang makan di sini juga cukup banyak. Saya tiap hari di sini, tapi sebatas mengatasi aja termasuk soal kebersihannya. Yang lebih banyak mengurus ya anak saya, dia yang sering kasih usulan buat ide-ide baru, kita sebagai orangtua ya tinggal mendukung saja," ucap ibu tiga anak ini.

Pondok Nasi Kebuli Ibu Hanna di kawasan Tebet ini buka setiap hari dari pukul 9 pagi sampai pukul 9 malam. Untuk harga makanan, mulai dari Rp18 ribu sampai Rp85 ribu, sedangkan minuman mulai dari Rp5 ribu.

Untuk menu paling favorit di tempat ini, Nasi Kebuli Kambing, harganya Rp62 ribu. Saat menyantapnya, paling pas ditemani minuman jus mentimun seharga Rp15 ribu yang manis dan segar.

 

Kami menerima kontribusi konten untuk rubrik Kuliner Malam Jumat, yaitu tempat kuliner yang cukup dikenal, punya ciri khas dan masih buka pada malam hari, berupa tulisan, foto dan video berdurasi sekitar 3 menit.

Tulisan berupa cerita mendalam tentag tempat kuliner malam yang diangkat sekitar 1.000 sampai 1.500 kata, foto minimal lima buah foto dan video. Format konten video bisa dilihat dari video Kuliner Malam Jumat yang sudah dimuat.

Hasil liputan dikirim ke e-mail: dinny.mutiah@kly.id. Tersedia hadiah menarik bagi yang karyanya terpilih untuk dimuat. Untuk pertanyaan lebih detil tentang konten liputan Kuliner Malam Jumat, bisa ditanyakan melalui alamat e-mail yang sama.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya