Liputan6.com, Jakarta - Pemilihan Ketua Umum PSSI bakal berlangsung pada 2 November 2019. Rencananya, pemilihan penerus Edy Rahmayadi itu bakal berlangsung di Hotel Shangri-La, Jakarta.
Rencananya, PSSI ingin menciarkan langsung pemilihan ketua umum tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada stasiun televisi yang tertarik menyiarkan secara langsung karena kurang menjual.
Advertisement
"Kalau mau ada yang live boleh. Rencana ada, sudah kami jajaki dengan beberapa pihak stasiun televisi," ucap anggota Komite Banding PSSI, Mahfudin Nigara di Jakarta, Kamis (17/10/2019).
"Namun sepertinya kurang menarik. Kami inginnya live, ada dua stasiun televisi yang sudah diajukan, tapi katanya kurang menarik. Sebab, dalam waktu berdekatan, ada pelantikan Joko Widodo sebagai Presiden Republik Indonesia," katanya melanjutkan.
Ketua Umum PSSI terpilih nantinya akan bertugas untuk periode 2019-2023. Adapun periode kampanye diberikan kesempatan kepada para calon mulai tanggal 24 Oktober sampai 31 Oktober 2019.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Ikuti Timeline Kongres Pemilihan
Sementara itu Komite Pemilihan (KP) PSSI meminta semua pihak untuk menghormati timeline proses pemilihan ketua umum, wakil ketua umum serta anggota komite eksekutif PSSI. KP PSSI juga berharap kepada para calon ketum, waketum dan anggota komite eksekutif untuk bisa mematuhi ketetapan KP dalam masa kampanye.
"Mereka mengikuti timeline kongres pemilihan. Tanggal 3 Oktober, ada 8 bakal caketum, 3 banding. Cawaketum 14 nama, 5 banding. Anggota exco 70, 1 banding. Namun, daftar calon tetap diumumkan paling lambar pada 23 Oktober 2019," ucap anggota KP PSSI, Budiman Dalimunthe.
Budiman menambahkan, KP sendiri juga sudah menjadwalkan acara debat calon ketua umum. "Di acara inilah kesempatan para calon ketua umum bisa menyampakan visi dan misinya serta program yang dia siapkan untuk memimpin PSSI kepada public," kata Budiman.
Advertisement