Liputan6.com, Jakarta Masyarakat zaman sekarang bisa melakukan banyak hal sembari duduk. Alhasil, hari-hari pun jadi terlalu lama duduk. Mulai dari duduk di kantor seharian sampai membeli makan pun bisa dengan mudahnya meminta bantuan orang lain atau daring.
“Sekarang orang mau apa, tinggal tunjuk atau waktu makan siang tinggal panggil OB (office boy). Jadi terlalu banyak duduk dan itu tidak bagus untuk kesehatan," kata dokter spesialis kedokteran olahraga Andi Kurniawan dalam acara Rexona Ajak Pria Indonesia Aktif Bergerak.
Advertisement
Pengaruh buruk gaya hidup tidak aktif dan terlalu banyak duduk menyebabkan berbagai masalah kesehatan. Bahkan sebuah jurnal yang terbit pada 2012 menuliskan bahwa sitting is the new smoking.
"Merokok satu batang bisa menurunkan harapan hidup 11 menit. Sedangkan duduk 2 jam bisa menurunkan harapan hidup 22 menit,” ujar Andi.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Otot Kaku
Selain itu, duduk terlalu lama bisa menyebabkan otot paha belakang menjadi lebih kaku.
“Kalau otot kaku, kita akan sering backpain. Apalagi kalau di depan komputer, akan sering neckpain. Peredaran darah juga akan menurun," ungkap Andi.
Untuk bisa tetap bergerak di sela-sela kesibukan, Andi menyarankan untuk melakukan peregangan dan berdiri setiap 2 jam sekali. Akan lebih baik lagi jika meluangkan waktu untuk berolahraga sederhana seperti yoga menggunakan kursi, berjalan kaki atau naik turun tangga.
Penulis: Cynthia Amanda Male/Dream.co.id
Advertisement