Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum PAN Mulfachri Harahap mengatakan, partainya tidak ingin menambahkan beban Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan bergabung dalam koalisi pemerintahan. Sebab, dia menilai realitas dalam koalisi Jokowi sudah penuh sesak.
"Kami tidak mau menambah beban presiden dengan membangun wacana untuk ikut di dalam," ujar Mulfachri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (18/10/2019).
Advertisement
PAN, diakui Mulfachri belum melakukan Rakernas untuk menentukan sikap politik. Sehingga, posisi partai berlambang matahari itu tetap seperti sikap politik yang ditentukan dalam forum tinggi partai, yaitu berada di luar pemerintahan.
Mulfachri menyebut, Jokowi tidak mudah menyusun kabinet di periode kedua ini. Karena itu, PAN lebih memilih berada di luar pemerintahan.
"Saya meyakini bahwa sungguh tak mudah bagi presiden untuk menentukan siapa yang akan ditetapkan untuk membantu presiden di periode kedua. Oleh karena itu, PAN berada di luar dan menjadi mitra yang kompromis," kata Mulfachri.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kesamaan Pandangan
Namun, Mulfachri mengakui PAN memiliki kesamaan pandangan dengan pemerintah. Dia yakin pemerintah memiliki sebuah itikad yang baik. Tetapi, dia tidak tegas apa yang membedakan PAN dengan Jokowi.
"Seperti yang disampaikan presiden periode kedua tidak akan punya beban, kita berharap pak presiden bisa memaksimalkan kekuasaannya," ucap Mulfachri.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement