Liputan6.com, Jakarta - Bermain gawai saat ini sudah menjadi kebutuhan hidup masyarakat luas yang tidak bisa kita hindari. Meski begitu, bukan berarti bebas menggunakan secara berlebihan karena ada begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan.
Salah satunya menimpa perempuan asal Taiwan. Melansir dari Asia One, Jumat, 18 Oktober 2019, seorang perempuan berusia 16 tahun dari Kaosiung dengan marga Liu menjadi buta warna karena penggunaan gawai secara berlebihan.
Baca Juga
Advertisement
Liu semakin tidak bisa melihat apa-apa ketika berada di tempat gelap. Ia juga makin menyadari dirinya mulai mengalami buta warna ketika menyebrang jalan dan tidak bisa membedakan warna rambu lalu lintas.
"Saya berjalan dengan teman saya suatu hari, dan ia menarik saya kencang dan bertanya kenapa saya menyebrang jalan ketika lampu sedang menyala merah," kata Liu.
Tapi untungnya, Liu cukup beruntung karena ia memulai perawatan medisnya dan mengontrol penggunaan gawai sejak awal diketahui ia mulai buta warna. Dr. Hung juga memberikan penjelasan Liu telah benar-benar pulih.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Gunakan Secukupnya
Menurut Dr. Hung Chi-ting, sinar biru yang dipancarkan dari layar telepon membuat beberapa sel matanya rusak dan menyebabkan kebutaan warna merah dan hijau. "Ini adalah kasus pertama kali di dunia," ungkapnya.
Menurut pengakuan Liu, ia menghabiskan lebih dari 10 jam sehari di depan layar teleponnya. Ia juga sering menyalakan teleponnya dalam gelap selama liburan musim panas.
Liu mulai melakukan perawatan medis pada bulan September dan sudah dinyatakan sembuh total. Setelah perawatan yang dilakukan kepada Liu, Dr. Hung merekomendasikan untuk menghabiskan kurang dari lima jam saja.
"Kalau bisa, lakukan istirahat selama 10 menit setiap penggunaan ponsel 30 menit sekali," kata Dr. Hung menambahkan. (Ossid Duha Jussas Salma)
Advertisement