Ini Capaian Kementerian Perdagangan di Era Jokowi-JK

Mengutip postingan akun instagram resmi Kementerian Perdagangan, @kemendag, ada beberapa sektor perdagangan yang telah berhasil dikelola dengan baik selama 5 tahun pemerintahan Jokowi.

oleh Athika Rahma diperbarui 20 Okt 2019, 15:30 WIB
Menteri Perdagangan RI Enggartiasto Lukita saat memberikan penjelasan kepada media di Jakarta, Rabu (6/2). Pada 2018, Mayora tercatat telah mengekspor 1.000 kontainer Torabika Cappuccino. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kepemimpinan Jokowi dan Jusuf Kalla selama 5 tahun ke belakang dinilai cukup baik terutama dalam sektor infrastruktur dan konektivitas. Tak hanya itu, capaian kinerja kementerian di bawahnya juga jadi sorotan.

Salah satunya, Kementerian Perdagangan. Mengutip postingan akun instagram resmi Kementerian Perdagangan, @kemendag, ada beberapa sektor perdagangan yang telah berhasil dikelola dengan baik selama 5 tahun pemerintahan Jokowi.

"Selama 5 tahun, Kemendag terus membangun bangsa sesuai 3 mandat Presiden. Mandat pertama, yaitu menjaga stabilisasi harga barang kebutuhan pokok," tulis akun tersebut sebagaimana dikutip Liputan6.com, Minggu (20/10/2019).

Berdasarkan data Kemendag, inflasi turun dari 8,36 persen di tahun 2014 menjadi 2,36 persen di Juli 2019. Sementara, tingkat konsumsi masyarakat naik yang semula 4,96 persen di tahun 2015 menjadi 5,1 persen di semester pertama 2019.

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Keseimbangan Neraca Perdagangan

Aktifitas kapal ekspor inpor di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Jumat (26/5). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus 1,24 miliar . (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Kedua, keseimbangan neraca perdagangan. Neraca perdagangan nonmigas dari Januari hingga September 2019 tercatat surplus USD 4,4 miliar. Kinerja ekspor Indonesia meningkat dari USD 150, 3 juta pada tahun 2015 menjadi USD 180 juta pada tahun 2018.

Kemudian, Kemendag juga menandatangani belasan perundingan perdagangan internasional. Tercatat ada 15 perjanjian perdagangan bebas ditandatangani baik di tingkat bilateral maupun regional.

"Kemendag telah melakukan pengamanan perdagangan, misi dagang, percepatan pelayanan digital dan menggelar Trade Expo Indonesia (TEI) untuk menggenjot ekspor," sebut akun resmi Kemendag tersebut.

TEI sendiri terus tumbuh sejak digelar 2016 lalu. Tahun 2018, transaksi di TEI meningkat 5 kali lipat menjadi USD 8,48 miliar dari USD 1,48 miliar. Adapun selama Januari hingga Oktober 2019, pemerintah juga berhasil mengamankan nilai ekspor perdagangan Indonesia sebesar USD 1,7 miliar di 6 negara.

"Selain itu, Kemendag juga melakukan memiliki FTA Center dan kantor perwakilan perdagangan di luar negeri yang dapat menfasilitasi pelaku usaha untuk memperoleh informasi tentang perjanjian perdagangan, peluang pasar, dan membantu pertemuan bisnis guna menggenjot ekspor Indonesia," tulisnya.


Revitalisasi Pasar Rakyat

Pedagang merapikan barang dagangannya di Tebet, Jakarta, Senin (3/10). Secara umum, bahan makanan deflasi tapi ada kenaikan cabai merah sehingga peranannya mengalami inflasi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Ketiga, revitalisasi pasar rakyat. Sepanjang tahun 2015 hingga 2018, Kemendag telah membangun sekitar 4.168 pasar rakyat. Tercatat, kenaikan omzet pedagang di sana naik 21,8 persen. Sementara di tahun ini, pemerintah ditargetkan bisa membangun 1.079 lagi pasar rakyat.

"Semoga apa yang telah dilakukan pemerintah saat ini akan menjadi fondasi kebijakan untuk mempersiapkan bangsa Indonesia yang lebih maju lagi ke depan," tulis akun tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya