Liputan6.com, Jakarta Dalam pidato Joko Widodo (Jokowi) setelah resmi dilantik sebagai Presiden RI periode 2019-2024, bonus demografi menjadi salah satu poin yang disampaikan.
Advertisement
"Bonus demografi adalah tantangan sekaligus kesempatan besar. Bagaimana cara kita menghadapi masalah besar jika kita tidak mampu menyediakan lapangan kerja," ucap Jokowi dalam pidato awal dalam pelantikan presiden di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Minggu (20/10/2019).
"Akan menjadi sukses jika kita mampu menghasilkan SDM (Sumber Daya Manusia) yang maju."
Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2030-2040, lanjut Jokowi. Diprediksi Indonesia akan mengalami masa bonus demografi, yakni jumlah penduduk usia produktif (berusia 15-64 tahun) lebih besar dibandingkan penduduk usia tidak produktif (berusia di bawah 15 tahun dan di atas 64 tahun).
Pada bonus demografi tersebut, penduduk usia produktif diprediksi mencapai 64 persen dari total jumlah penduduk yang diproyeksikan sebesar 297 juta jiwa.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Capai Pembangunan SDM
Demi menghadapi persiapan bonus demografi, Jokowi menekankan, perlunya membangun SDM. Pembangunan SDM harus didukung ekosistem yang kondusif.
"Lima tahun ke depan yang kita kerjakan itu mewujudkan pembangunan SDM. Ini akan menjadi prioritas utama," jelasnya.
"Mewujudkan SDM yang dinamis, terampil, dan menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi. Kita hasilkan talent-talent (potensi SDM) global."
Untuk mencapai SDM yang berkualitas tersebut, tidak bisa diraih dengan cara lama. Perlu ada cara baru yang dikembangkan. Kita perlu manajemen SDM yang baik. Misalnya, menciptakan infrastruktur yang menghubungkan dan mempermudah akses masyarakat.
Advertisement