Profil Basuki Hadimuljono, Menteri PUPR Andalan Jokowi

Ada satu cerita menarik dari Menteri Basuki yaitu ketika rumah pribadinya digusur untuk pembangunan jalan tol.

oleh Arthur Gideon diperbarui 23 Okt 2019, 08:46 WIB
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Basuki Hadimuljono kembali menjabat sebagai Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dalam Kabinet Indonesia Maju. Basuki adalah pejabat karier karena ia mengabdi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian PU usai lulus S1.

Basuki lahir di Surakarta pada 5 November 1954. Ia menempuh Pendidikan S1 di Universitas Gajah Mada yogyakarta. Selanjutnya, ia memilih untuk berkarya sebagai PNS di Kementerian PU.

Saat bekerja, Basuki menyempatkan diri untuk menyelesaikan pendidikan S2 dan S3. Ia lulus Magister (S2) dan Doktor (S3) Teknik Sipil di Colorado State University, Amerika Serikat.

Di Kementerian PU, Basuki Hadimuljono sempat menduduki beberapa jabatan. Ayah tiga anak ini pernah menjabat sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum periode pada 2005 hingga 2007.

Ia kemudian menduduki posisi Inspektur Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum periode 2007 hingga 2013 dan Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum pada 2013 hingga 2014.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rumahnya Digusur

Basukin Hadimuljono (Sumber: Instagram/kemenpupr)

Ada satu cerita menarik dari Menteri Basuki yaitu ketika rumah pribadinya digusur untuk pembangunan jalan tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu).

Basuki menceritakan dirinya dan keluarga tinggal di rumah yang berada di Kalimalang Bekasi Jawa Barat sejak tahun 1990. Bahkan, dia mengungkapkan sang anak menangis saat diberi tahu kabar penggusuran rumah tersebut.

"Jangan dikira mudah. Anak saya tiga itu, kan dari kecil di situ. Waktu saya kasih tahu ya nangis. Musala nya di situ. Teman-teman kampungnya di situ," kata Basuki di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis 16 Mei 2019.

Basuki juga menceritakan kesedihannya karena tak lagi mempunyai kampung halaman setelah rumahnya digusur. Sebab. kediaman orangtua Basuki sudah dijual sejak lama.

"Saya pengalaman tak punya kampung halaman. Karena rumah orang tua saya sudah dijual karena butuh. Karena saya anak delapan orang, lain lain kebutuhannya. Jadi saya nggak punya lagi kampung halaman. Sedih juga," jelasnya.

Kendati begitu, Basuki menegaskan hal tersebut tak membuatnya ragu untuk melanjutkan proyek jalan Tok Becakayu. Dia menjelaskan penggusuran ini lantaran lokasi rumahnya berada di jalur Tol Becakayu.

"Nih lihat. Rumahnya Menteri PU ini. Ini jalur becakayu. Ini saluran ke sini, ke pagar 15 meter. Butuh tol 24,7 (meter). Jadi kena (gusur)," ucap dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya