Liputan6.com, Jakarta Kekurangan tenaga kerja menjadi salah satu masalah yang kini dihadapi oleh negara Ceko. Untuk mengatasi hal tersebut, Ceko memilih opsi yaitu merekrut tenaga kerja asing.
Ada tiga level yang ditentukan Pemerintah Ceko dalam perekrutan tenaga kerja asing. Level yang dibutuhkan adalah high-skilled, medium-skilled, dan scientific/key personnel.
Advertisement
Oleh karena itu Pemerintah Ceko mengeluarkan kebijakan kuota untuk sending countries. Indonesia pun memperoleh kuota 100 orang per tahun.
Hal tersebut disampaikan oleh Director Departemen for Employment and Occupation Kementerian Ketenagakerjaan Republik Ceko, Mrs. Katerina Stepankova saat pertemuan dengan Sekretaris Utama BNP2TKI, Tatang Budie Utama Razak di Praha, pada Selasa (15/10).
Sestama BNP2TKI juga mempresentasikan mengenai SDM Indonesia dengan 124 juta lebih working age dan siap mengisi di sejumlah sektor yang saat ini telah teruji kemampuannya diberbagai negara.
Selanjutnya Sestama juga meminta agar kuota untuk Indonesia ditinjau kembali. Setelah mendengarkan penjelasan Sestama secara seksama, Mrs. Stepankova sangat memahami dan berjanji akan segera membicarakannya dengan instansi terkait.
Dia merasa yakin bahwa Indonesia akan mendapatkan tambahan kuota. Itu karena penetapan kuota sebelumnya didasarkan kepada kemampuan dari personil kedutaan Ceko di negara tersebut.
Selama kunjungan di Praha, Sestama melakukan serangkaian pertemuan dengan para pengusaha dan agensi, serta melakukan visitasi ke tempat di mana terdapat sejumlah PMI bekerja dan sekaligus melakukan testimoni.
Dari pertemuan Sestama BNP2TKI dengan sejumlah pengusaha, terdapat permintaan yang cukup besar terhadap pekerja Indonesia, khususnya disektor hospitality.
Sementara menunggu penambahan jumlah kuota bagi Indonesia, KBRI Praha akan melakukan serangkaian pendekatan pada para pemangku kepentingan. Juga mengeksplor sektor-sektor bidang pekerja yang dapat diisi oleh pekerja Indonesia.
Disamping itu, Sestama juga melakukan pertemuan dengan Duta Besar Filipina untuk Ceko, Mr. Jainal Obra.
"Pertemuan ini dimaksudkan untuk menggali informasi dan mengetahui kondisi obyektif di lapangan mengenai pengalaman keberadaan pekerja Filipina yang jumlahnya ribuan di Ceko, untuk dapat diadopsi pada Pekerja Migran Indonesia," ujar Tatang.
Diketahui bahwa konsep dan strategi penempatan pekerja Filipina di Ceko yaitu menerapkan kebijakan standar kualifikasi pengiriman tenaga kerja, berdasarkan aturan yang ditetapkan oleh ILO. Di mana Filipina hanya akan mengirimkan tenaga kerja untuk kategori 4-8.
Artinya, pekerja dengan kualifikasi menengah dan tinggi dapat dijadikan role model untuk penempatan PMI di Ceko untuk ke depannya.
(*)