Liputan6.com, Jakarta - NASA baru-baru ini mengeluarkan bantahan terhadap pengakuan seorang senior ilmuwannya yang menyebut sebenarnya sudah ditemukan kehidupan alien di Mars sekitar 50 tahun lalu.
Untuk informasi, beberapa waktu lalu seorang mantan ilmuwan NASA bernama Gilbert Levin mengaku bahwa badan antariksa itu sebenarnya sudah menemukan bukti adanya alien di Mars pada 1970.
Levin sendiri merupakan salah satu ilmuwan yang ikut menyiapkan misi Viking untuk menjelajah Mars. Perlu diketahui, misi Viking merupakan upaya NASA yang mengirimkan dua pesawat luar angkasa ke Mars untuk mengumpulkan data mengenai planet tersebut.
Menurutnya, selang enam tahun usai peluncuran misi itu, NASA sebenarnya menangkap sinyal ada pergerakan di permukaan Mars, tapi tidak dihiraukan.
Baca Juga
Advertisement
"Opini kolektif dari mayoritas komunitas ilmiah tidak percaya hasil dari eksperimen Viking merupakan bukti yang luar biasa," tutur juru bicara NASA Allard Beutel seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (22/10/2019).
Kendati belum menemukan bukti adanya kehidupan di luar Bumi, NASA sendiri mengaku masih terus menjelajah Tata Surya. Hal ini sekaligus untuk menjawab beberapa pertanyaan, termasuk kemungkinan adanya kehidupan selain di Bumi.
NASA sendiri sudah melakukan sejumlah penjelajahan untuk meneliti wilayah planet lain, mulai dari permukaan hinggas atmosfernya. Seluruh upaya itu dilakukan untuk mencari tanda dan jawaban dari pertanyaan apakah manusia benar-benar sendiri di alam semesta.
Penjelasan Levin Soal Mikroorganisme di Mars
Sebelumnya, Levin menulis di Scientific American bahwa misi ke Mars sebenarnya berhasil membawa bukti bahwa planet tersebut mendukung kehidupan. Secara spesifik, dia menyebut misi yang dilakukan pada 1970.
"Apa bukti yang menentang kemungkinan adanya kehidupan di Mars? Fakta yang mengejutkan, tidak ada," tulisnya. Dia pun menyebut sejumlah studi laboratorium menemukan bahwa beberapa mikroorganisme dapat bertahan hidup dan tumbuh di Mars.
Dia mengatakan salah satunya adalah eksperimen dari misi 1970 yang diberi nama Labeled Release life detection. Ketika itu, Lewis sendiri yang mempelopori eksperimen tersebut.
Levin mengatakan, dalam upayanya menemukan kehidupan di Mars, dia mencoba menggabungkan sampel tanah Mars dengan senyawa organik, untuk mencari tanda-tanda karbon dioksida.
"Mikroorganisme apapun yang hadir di tanah dapat memetabolisme senyawa dan menghasilkan karbon dioksida," tulis Levin. Hasilnya, eksprimen itu menunjukkan hal yang positif.
Meski sukses, eksperimen NASA selanjutnya ternyata tidak berhasil menemukan mikroorganisme yang spesifik dapat melakukan hal itu. NASA beralasan eksperimen itu tidak punya bukti jelas kehadiran mikroorganisme yang hidup di tanah sekitar wilayah pendaratan di Mars.
(Dam/Ysl)
Advertisement