Liputan6.com, Jakarta - Pabrikan asal Negeri Bollywood, Mahindra resmi masuk ke Indonesia di bawah payung distributor RMA Group. Sebelumnya, RMA Group merupakan pihak yang menyediakan aftersales, service, dan sparepart merk Ford setelah PT Ford Motor Indonesia (FMI) hengkang dari pasar Tanah Air beberapa waktu lalu.
Sejatinya, di negara asalnya, Mahindra & mahindra Ltd sudah mengambil saham atau menyepakati kerjasama dengan mencaplok 51 persen saham Ford. Lalu, apakah dengan kerjasama ini, Ford akan kembali berjualan di pasar nasional dengan menunjuk RMA?
Dijelaskan CEO RMA Group, Chris Manley, memang ada niatan Ford untuk kembali ke Indonesia (berjualan dan meluncurkan model baru).
Baca Juga
Advertisement
Namun, hingga saat ini, keputusan tersebut memang belum final, dan belum diketahui pasti, kapan Ford akan kembali ke Indonesia.
"Seperti diketahui, selama ini kami sudah bekerja dengan Ford untuk garansi dan jaminan servis. Namun, kami belum membuat keputusan untuk kembali ke pasar Indonesia," ujar Manley, di Bogor, beberapa waktu lalu.
Lanjut Manly, selama RMA Group memegang pelayanan Ford di Indonesia, memang sudah ada masukan dari para konsumen dan pecinta otomotif untuk Ford bisa kembali berjualan di Indonesia. Tapi, memang hingga saat ini belum diputuskan secara final rencana tersebut.
"Kami senang bisa bekerja sama dengan Ford. kami juga menerima banyak masukan dari dealer dan konsumen. Kami belum tahu, apakah itu 2019 atau 2020 (Ford kembali ke Indonesia). Kami akan terus lakukan studi," pungkasnya.
Unik, Ford Patenkan Teknologi Layar Tancap untuk Mobil
Ford mematenkan sistem untuk menonton film pada bak belakang F-150. Mobil pikap tersebut akan terlihat seperti layar tancap berjalan. Rupanya Ford tak berhenti berinovasi pada F-150 saja. Mobil SUV dan crossover Ford juga bakal mendapatkan fitur yang sama. Benarkah?
Dilansir The Drive, Ford baru-baru ini mematenkan ide yang sama tentang proyektor, pada crossover dan SUV. Proyektor itu ditempatkan pada bagian bawah sisi dalam pintu bagasi.
Ketika pintu bagasi dibuka, proyektor tersebut bisa menyorotkan sinar dan lalu bisa dipakai untuk nonton film ataupun hal lainnya.
"Kami mematenkan penemuan baru sebagai kegiatan bisnis normal, tetapi bukan selalu menjadi indikasi rencana produk," kata seorang juru bicara Ford, kepada The Drive saat dikonfirmasi apakah akan disematkan untuk versi produksi atau tidak.
Jika suatu saat nanti ide ini direalisasikan pada unit produksi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan Ford. Seperti melindungi bagian dalam, tempat proyektor disematkan.
Proyektor yang dipakai pun harus berkualitas tinggi, sebab panel bodi akan terus menerus dibuka dan ditutup. Diharapkan juga, fitur ini kompatibel dengan handphone, laptop, atau bahkan konsol game atau semacamnya.
Advertisement