Liputan6.com, Jakarta - Rektor UI Ari Kuncoro menilai Nadiem Makarim harus mundur secara resmi dari PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) jika terpilih menjadi menteri di kabinet jilid II.
Hal itu dikatakan dia usai ditemui Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) siang ini. "Harus resign formal dari Gojek. Karena Donald Trump juga mundur dari perusahaan real estatenya ketika jadi presiden AS," tuturnya Senin (21/10/2019).
Kuncoro bilang, latar belakang Nadiem sebagai pengusaha akan memantiknya untuk menelurkan kebijakan-kebijakan kreatif bagi pemerintahan.
Baca Juga
Advertisement
"Idenya banyak karena menggunakan data. Berpikir juga harus out of the box. Yang penting idenya. Ini yang disebut behavioural economics," ujar Nadiem Makarim.
Pihaknya pun menegaskan, gabungnya Nadiem Makarim ke pemerintahan tak akan menimbulkan konflik kepentingan mengingat sosoknya yang merupakan pengusaha.
"Itu bisa diatur. Karena kalau birokrasi kan point of view-nya pada output tapi kalau pengusaha ialah yang mengisi teka-tekinya. Yang penting pensiun dulu dari CEO," ungkap Nadiem Makarim.
* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Nadiem Makarim Mundur dari CEO Gojek demi Jokowi
Nadiem Makarim mengaku telah mundur dari posisinya di Gojek. Pria yang karib disapa Nadiem ini merupakan founder sekaligus CEO Gojek.
Hal ini dilakukan setelah Nadiem Makarim dipanggil ke Istana Negara untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo.
Dalam wawancara dengan media, Nadiem Makarim mengatakan, dirinya sudah diberitahu posisi yang ditawarkan oleh Presiden Jokowi.
"Sudah dikasih tahu dan saya menerima," tutur Nadiem Makarim, Senin (21/10/2019).
Ditanya mengenai posisinya di Gojek, Nadiem mengaku per hari ini sudah mundur dari Gojek.
"Per hari ini, posisi saya di Gojek sudah mundur dan tidak ada kewenangan sama sekali di Gojek," tutur dia.
Nadiem mengatakan, dirinya mendapatkan kehormatan luar biasa atas tawaran Presiden Jokowi ini.
Namun, saat ditanya posisi menteri apa yang ditawarkan untuknya, Nadiem Makarim tak detail memberi tahu.
Advertisement