Meski Berat Tinggalkan Bisnis, Erick Thohir Siap Jadi Menteri Jokowi

Menurut dia, hal itu harus dilakukan untuk menghindari konflik kepentingan ke depannya.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 21 Okt 2019, 15:53 WIB
Mantan Ketua TKN Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019 Erick Thohir tiba di Kompleks Istana, Jakarta, Senin (21/10/2109). Kedatangan Erick Thohir berlangsung jelang pengumuman menteri Kabinet Kerja Jilid II oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Pengusaha Erick Thohir mengaku siap menjadi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Tak mau membocorkan lebih banyak soal posisinya, Erick menyebut akan menjadi menteri di sektor ekonomi.

"Saya lebih banyak di ekonomi," ucap Erick usai bertemu Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (21/10/2019).

Kendati begitu, mantan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) itu mengaku berat melepaskan posisinya di beberapa perusahaan. Erick diketahui merupakan pendiri Mahaka Grup.

Terpilih mengisi salah satu pos kementerian, Erick pun memastikan akan mundur dari perusahaannya itu. Menurut dia, hal itu harus dilakukan untuk menghindari konflik kepentingan ke depannya.

"Ya sudah pasti dengan jabatan seperti ini tidak boleh conflict of interest. Ya tentu kita harus berhenti total," jelas dia.

"Memang cukup berat bagi saya, secara pribadi karena pada saat Asian Games berhenti total hampir 2 tahun 8 bulan," sambung Erick.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bicara dengan Jokowi

Sebelumnya, Erick datang ke Istana mengenakan kemeja putih dan celana hitam. Erick cukup lama berada di dalam Istana. Erick tiba di Istana pukul 11.11 WIB dan baru keluar pukul 13.25 WIB. Dia mengaku Presiden Jokowi cukup lama saat mewawancarai para calon menterinya.

"Beliau sangat detail, memberikan rencana kerja Beliau. Beliau menyampaikan ada 5 visi, misalnya pembenahan birokrasi," kata Erick di Istana, Senin (21/10/2019).

Erick Thohir mengatakan, jabatan yang akan dia emban ini merupakan amanah yang cukup berat.

"Kalau saya melihat ini jabatan bukan euforia, tapi amanah yang menurut saya sangat berat untuk dijalankan," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya