Liputan6.com, Jakarta - Ida Arimurti, penyiar radio Prambors era 1980-an, hadir di barisan penonton VIP show tunggal yang digelar perancang tenun dan songket Anna Mariana di ajang Indonesia Modest Fashion Week (IMFW) 2019.
Dalam keterangannya, Ida Arimurti mengaku bahwa fashion show Anna Mariana merupakan sebuah pertunjukan yang terbilang spektakuler dan luar biasa.
Baca Juga
Advertisement
“Udah jarang lihat fashion show begini. Bukan hanya memperlihatkan busana indah, tapi juga ada pertunjukan tarian Bali, Dayak, Irian, juga tari Melayu yang kuat nunasa Islaminya,” ucap Ida Arimurti di Plenary Hall Jakarta Convention Center, Sabtu (19/10/2019) malam.
"Terasa ada spirit untuk terus mencintai Indonesia dalam wastra maupun kesenian Indonesia! Luar biasa dan bagus sekali," Ida Arimurti menambahkan.
Muncul di Sesi Akhir
Karya busana Anna Mariana sendiri muncul di sesi akhir, memperlihatkan ragam busana hijab modern trend 2020. Semuanya dikemas dari kain tenun etnik dengan beragam corak dari sejumlah kawasan di Nusantara.
“Kami tidak sekadar menggelar fashion show biasa, yang menampilkan peragawati berjalan di atas cat walk. Namun menggabungkannya dengan pertunjukan tari tradisional dan solo violin. Kita panggungkan beragam jenis tari Indonesia yang sangat kaya,” kata Anna Mariana di tempat dan waktu yang sama.
“Sentuhan modern di atas tenun nusantara, diperlihatkan dengan tambahan lace sparkling pada beberapa bagian, seperti yang dikenakan muse malam ini, Bunga Jelitha Ibrani dan Senk Lotta,” tambah Anna.
Advertisement
Menurut Director Acara
Gaya fashion show macam, diakui Ati Ganda sebagai Director Acara, tidak banyak lagi dibuat.
“Di tahun 80-an ada gaya begini dibuat Mas Guruh dan saya. Tapi sekarang sudah tidak ada lagi. Karena selain cost produksi yang mahal, sulit mengajak peragawati latihan koreografi lebih dulu sebelum manggung!” ungkap Ati Ganda
IMFW yang tahun ini mengusung tema Nautical Archipelago, didukung 63 designer. Anna berkesempatan menggelar show tunggal sepanjang 60 menit.
Busana Terbaru
Anna menampilkan 60 koleksi busana terbaru, terdiri dari 30 busana atas karyanya sendiri, dan 20 karya merupakan rancangan Sasya dan Quita, puteri kembarnya yang mulai berkiprah sebagai perancang busana di bawah label House of Marsha by Sasha dan House of Marsha by Quita. Dan 10 busana lain, dimunculkan koleksi baju pria dibawah label House of Marsha by RMD (Raden Mas Dika)
Fashion show dibuka dengan tari Bali, kemudian muncul karya Sasha dengan baju casual pas badan menggunakan kain khas Bali, baik tenun Rang Rang maupun Endek.
Advertisement
Untuk Kaum Milenial
Sementara karya Quita yang juga diperuntukan untuk kaum milenial memunculkan busana dari tenun Garut juga lurik Jepara.
Pada bagian busana pria muncul ragam baju jas pria maupun baju casual yang slim fit . “Koleksi RMD memperlihatkan tenun dan songket nyaman digunakan oleh kaum pria untuk berbagai kesempatan!”