Ada Perang Dagang, Orang Kaya di China dan AS Justru Makin Banyak

Para negara-negara yang banyak orang kaya itu punya gaya hidup serupa, seperti aktif jual-beli barang-barang mewah.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 23 Okt 2019, 09:01 WIB
Presiden China Xi Jinping menyantap pancake buatannya bersama Presiden Rusia Vladimir Putin di sela acara Eastern Economic Forum di Vladivostok, Rusia, Selasa (11/9). (Sergei Bobylev/TASS News Agency Pool Photo via AP)

Liputan6.com, Washington, D.C. - Perang dagang yang terjadi antara Amerika Serikat (AS) dan China tidak membuat orang kaya di kedua negara itu berkurang, melainkan bertambah. Hingga pertengahan 2019 saja, orang kaya di AS bertambah jadi 675 ribu orang.

Berdasarkan laporan Global Wealth Report 2019 terbitan Credit Suisse, 40 persen jumlah orang kaya di dunia berasal dari AS. Padsa peringkat dua ada China dengan 10 persen.

Orang kaya (High Net Worth/HNW) yang dimaksud adalah jutawan dolar, alias yang kekayaannya di atas USD 1 juta (Rp 14 miliar) sampai USD 50 juta (Rp 730 miliar). Asumsi kurs USD 1 = Rp 14.078.

Tercatat, AS memiliki 18,6 juta orang dewasa yang masuk kategori kaya. Angka itu naik 675 ribu dari tahun lalu. Sementara, China memiliki 4,4 juta orang kaya dengan tambahan 158 ribu orang kaya baru.

Credit Suisse mencatat para negara-negara yang banyak orang kaya itu punya gaya hidup serupa, seperti aktif jual-beli barang-barang mewah. Aset-aset mereka juga mirip, kebanyakan adalah aset finansial. 

"Terutama ekuitas, surat utang, dan securities yang diperdagangkan di pasar-pasar internasional," tulis Credit Suisse.

Uniknya, jumlah orang kaya baru di Jepang bertambah lebih banyak di China, meski jumlah orang kaya di Jepang lebih sedikit. Tercatat, orang kaya di Jepang adalah sebanyak 3 juta orang, bertambah 187 ribu.

Ada pula negara-negara yang kehilangan jumlah orang kaya. Yang paling parah terjadi di Australia. Jumlah orang kaya di negara tersebut 124 ribu orang. Orang kaya di Turki dan Arab Saudi juga masing-masing berkuran 24 ribu dan 16 ribu orang.

Selengkapnya, berikut jumlah negara dengan orang kaya terbanyak di dunia hingga pertengahan tahun 2019, serta negara yang berkurang dari segi jumlah orang kaya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Rincian Negara

Mark Zuckerberg, Founder sekaligus CEO Facebook, banyak disalahkan sebagian pihak karena membiarkan penggunanya membagikan tautan berita hoax di Facebook. (Doc: Wired)

Negara dengan jumlah orang kayanya bertambah:

1. Amerika Serikat: 18,6 juta (bertambah 675 ribu)

2. Jepang: 3 juta (bertambah 187 ribu)

3. China: 4,4 juta (bertambah 158 ribu)

4. Jerman: 2,1 juta (bertambah 65 ribu)

5. Belanda: 832 ribu (bertambah 43 ribu)

6. Brasil: 259 ribu (bertambah 42 ribu)

7. India: 759 ribu (bertambah 34 ribu)

8. Spanyol: 979 ribu (bertambah 33 ribu)

9. Kanada: 1,32 juta (bertambah 30 ribu)

10. Swiss: 810 ribu (bertambah 19 ribu)

Selanjutnya, negara yang jumlah orang kayanya berkurang:


Negara yang Orang Kayanya Berkurang

Ilustrasi Koala (iStock)

1. Australia: 1,1 juta (berkurang 124 ribu orang)

2. Britania Raya: 2,4 juta (berkurang 27 ribu)

3. Turki: 94 ribu (berkurang 24 ribu)

4. Italia: 1,4 juta (berkurang 19 ribu)

5. Arab Saudi: 147 ribu (berkurang 16 ribu)

6. Hong Kong: 516 ribu (berkurang 12 ribu)

7. Prancis: 2 juta (berkurang 11 ribu)

8. Yunani: 68 ribu (berkurang 7 ribu)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya