Aksi Bela Sampai Mati di Tengah Krisis Real Madrid

Posisi Zidane terus digoyang menyusul performa yang ditampilkan anak asuhnya. Zidane tegaskan takkan tinggalkan jabatannya sebagai manajer Real Madrid dalam waktu dekat ini.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 22 Okt 2019, 17:15 WIB
Pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane, dianggat saat merayakan gelar juara La Liga Spanyol usai menaklukkan Malaga di Stadion La Rosaleda, Malaga, Minggu (21/5/2017). Malaga kalah 0-2 dari Madrid. (EPA/Daniel Perez)

Liputan6.com, Madrid - Klub raksasa Liga Spanyol, Real Madrid, kembali akan memulai petualangannya di kompetisi elite Eropa, Liga Champions. Los Blancos harus bertandang ke markas Galatasaray di Grup A Liga Champions matchday 3, Rabu (23/10/2019).

Bagi Real Madrid, tak ada kata lain laga tersebut wajib dimenangkan. Pasalnya, skuat asuhan Zinedine Zidane ini sudah melalui dua pertandingan pertamanya di Liga Champions musim ini dengan hasil mengecewakan.

Hasil memalukan didapat pada matchday pertama. Real Madrid dibantai PSG di Paris tiga gol tanpa balas. Bertekad bangkit saat meladeni Club Brugge di Santiago Bernabeu pada matchday kedua, Madrid justru tertahan 2-2.

Real Madrid pun terdampar di posisi terbawah grup baru mengumpulkan satu poin, sama dengan Galatasaray. Mereka sudah tertinggal lima poin dari PSG di posisi teratas, dan hanya satu poin di belakang Club Brugge yang menempati posisi dua.

Situasi ini rupanya membuat posisi Zidane jadi tersudut. Pasalnya, belum lama ini, Real Madrid juga menorehkan hasil buruk di kompetisi lokal. Mereka menderita kekalahan pertama di La Liga musim 2019/2020, usai kalah tipis 0-1 dari Mallorca pada laga pekan ke-9 La Liga, Minggu (20/10/2019) malam WIB di Iberostar Estadi.

 

 

* Dapatkan pulsa gratis senilai jutaan rupiah dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS


Ultimatum

Presiden Real Madrid Florentino Perez memperkenalkan Zinedine Zidane (kiri) menjadi pelatih klub tersebut di stadion Santiago Bernabeu, Senin (4/1/2016). Zidane menggantikan Rafael Benitez yang baru saja dipecat manajemen. (AFP PHOTO/GERARD JULIEN)

Zidane rupanya sudah mendapat ultimatum dari presiden klub Florentino Perez usai kekalahan itu. Perez menilai inkonsisten Madrid terus berlanjut di musim 2019/2020.

Sebenarnya, Zidane sudah mulai mendapat tekanan tekanan di musim ini setelah kalah dari Paris Saint-Germain di Liga Champions. Posisi Zidane terus digoyang setelah Madrid diimbangi Atletico dan Club Brugge.

Meski begitu, Zidane, telah menegaskan bahwa dirinya ingin tetap bersama Los Blancos selama mungkin. “Yang harus saya lakukan adalah memberikan yang terbaik dan selalu berpikir positif. Saya tidak tahu apakah saya memiliki banyak kekalahan melawan Galatasaray. Saya ingin berada di Real Madrid selamanya,” kata Zidane kepada Marca, ketika berbicara tentang masa depannya.

Seperti dilansir Mundo Deportivo, kekuasaan Zidane di Santiago Bernabeu dapat segera berakhir. Zidane bisa dipecat jika Real Madrid kalah dari Galatasaray dalam pertandingan Liga Champions nanti malam waktu setempat.


Dukungan Pemain

Para pemain Real Madrid melemar Zinedine Zidane saat merayakan keberhasilan meraih trofi Liga Champions 2018 di Santiago Bernabeu stadium, (27/5/2018). Zinedine mundur sebagai pelatih Madrid 31 Mei 2018. (AFP/Gabriel Bouys)

Penegasan Zidane ini mendapat sokongan dari pemain. Kapten Real Madrid, Sergio Ramos, menegaskan ruang ganti klub tetap menginginkan Zidane sebagai pelatih. Di tengah spekulasi tentang masa depannya, para pemain menyatakan dukungannya pada pelatih asal Prancis tersebut.

“Semua orang tahu bahwa ruang ganti bersama Zizou sampai mati, dan apa pun yang terjadi, gambar yang harus kita berikan adalah untuk dipersatukan.

“Madrid selalu kembali dan satu-satunya cara adalah membuatnya bersama. Hasilnya akan menempatkan segalanya di pihak kita."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya