Jakarta - Posisi Simon McMenemy sebagai pelatih Timnas Indonesia terancam. Banyak kalangan mendesak juru taktik asal Skotlandia itu mundur setelah timnya menelan empat kekalahan beruntun di Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Sinyal pendepakan McMenemy keluar dari mulut Manajer Timnas Indonesia Sumardji. Pria berpangkat Ajun Komisaris Besar Polisi (AKPB) itu mengatakan timnya membutuhkan wajah baru, spesifiknya, untuk posisi pelatih.
Advertisement
Sebagai pengganti McMenemy, Sumardji mengidamkan pelatih dari Asia. Negaranya antara Jepang atau Korea Selatan. Sumardji berkaca kepada dua negara Asia Tenggara, Thailand dan Vietnam. Buat apa memilih pelatih dari Eropa dengan biaya yang mahal, tapi tidak dapat memberikan jaminan trofi.
Thailand saat ini dipimpin oleh Akira Nishino, pelatih Jepang di Piala Dunia 2018. Adapun, Vietnam dinakhodai oleh Park Hang-seo, peracik strategi asal negara langganan Piala Dunia, Korea Selatan.
"Saya beri gambaran, pelatih Timnas Indonesia harus pernah membawa negara sebelumnya ke Piala Dunia. Saya sudah sampaikan ke federasi soal usulan ini," ujar Sumardji.
"Saya ingin pelatih Timnas Indonesia itu harus benar-benar pernah membawa negara yang dilatihnya ke Piala Dunia dengan hasil bagus. Jepang bisa melaju, Korea Selatan bisa melaju. Penduduk kita kan banyak. Kenapa tidak bisa? Itu penting," tutur Sumardji.
* Dapatkan pulsa gratis senilai Rp10 juta dengan download aplikasi terbaru Liputan6.com mulai 11-31 Oktober 2019 di tautan ini untuk Android dan di sini untuk iOS
Tak Usah Pelatih Mahal, tapi Berprestasi
Sumardji melihat, pelatih dari Jepang atau Korea Selatan cocok untuk menangani Timnas Indonesia. Dari aspek nilai kontrak pun, akan lebih terjangkau dibandingkan juru racik asal Eropa.
"Kalau saya tidak usah muluk-muluk. Pelatih yang membawa Jepang ke Piala Dunia siapa? Pelatih Korea Selatan siapa? Pelatih dengan harga Rp2-3 miliar hasilnya begitu-gitu saja, apa sih yang didapat? Realistis saja. Untuk apa bayar mahal-mahal. Jangan memaksakan tapi manfaatnya tidak ada," imbuh Sumardji.
"Saya punya mimpi, tapi tergantung PSSI. Saya tak ada kepentingan apapun, sekecil apapun saya tak punya," tutur Sumardji.
Disadur dari Bola.com (Penulis Muhammad Adiyaksa / Editor Wiwig Prayugi, Published 22/10/2019)
Advertisement