Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda yang harus menjalani aktivitas di luar ruangan saat cuaca panas melanda Indonesia jangan lupa untuk membawa bekal air putih. Misalnya bagi Anda yang bekerja di bidang konstruksi atau mengendarai motor dari rumah ke kantor.
"Bawa bekal air putih untuk diminum secara berkala," saran dokter spesialis gizi klinik, Diana Sunardi kepada Liputan6.com lewat pesan teks pada Selasa (22/10/2019) sore.
Advertisement
Pastikan untuk minum air putih yang dibawa sebelum haus menyerang. Bila sudah haus itu berarti Anda sudah mengalami dehidrasi ringan.
Dehidrasi dikhawatirkan bisa membuat sejumlah masalah serius. "Awalnya mungkin akan merasa susah konsentrasi, kemudian pusing dan disertai buang air kecil yang pekat," kata Diana di wawancara yang berbeda.
Staf pengajar Departemen Ilmu Gizi FKUI - RSCM Jakarta ini juga menyarankan untuk menggunakan pelindung saat berada di luar ruangan. Misalnya menggunakan payung atau topi saat berjalan serta memilih pakaian yang 'ringan' dan menyerap keringat.
Saksikan juga video menarik berikut:
Efek Posisi Matahari
Suhu udara yang lebih panas ini menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terjadi karena posisi semu matahari yang berada di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan. Mencakup Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan sebagainya.
"Berdasarkan persebaran suhu panas yang dominan berada di selatan Khatulistiwa, hal ini erat kaitannya dengan gerak semu Matahari," kata Deputi Bidang Meteorologi R Mulyono R Prabowo seperti dikutip dari Antara, Selasa (22/10/2019).
Pada Oktober, posisi semu matahari akan berada di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan, yaitu Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan sebagainya.
Kondisi ini menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan Bumi di wilayah tersebut relatif menjadi lebih banyak, sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari.
Advertisement