Cuaca Panas Landa Indonesia, Dokter Sarankan Bawa Bekal Air Putih

Sekitar sepekan ke depan beberapa wilayah di Indonesia termasuk Jakarta merasakan cuaca panas lebih dari biasanya. Ini saran dokter.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 23 Okt 2019, 08:00 WIB
Seorang wanita merapikan payung selama gelombang panas di Jakarta, Selasa (22/10/2019). BMKG memprediksi wilayah Indonesia akan mengalami panas selama kurang lebih satu minggu ini. Hal ini dikarenakan matahari yang berada dekat dengan jalur khatulistiwa. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Bagi Anda yang harus menjalani aktivitas di luar ruangan saat cuaca panas melanda Indonesia jangan lupa untuk membawa bekal air putih. Misalnya bagi Anda yang bekerja di bidang konstruksi atau mengendarai motor dari rumah ke kantor.

"Bawa bekal air putih untuk diminum secara berkala," saran dokter spesialis gizi klinik, Diana Sunardi kepada Liputan6.com lewat pesan teks pada Selasa (22/10/2019) sore.

Pastikan untuk minum air putih yang dibawa sebelum haus menyerang. Bila sudah haus itu berarti Anda sudah mengalami dehidrasi ringan.

Dehidrasi dikhawatirkan bisa membuat sejumlah masalah serius. "Awalnya mungkin akan merasa susah konsentrasi, kemudian pusing dan disertai buang air kecil yang pekat," kata Diana di wawancara yang berbeda.

Staf pengajar Departemen Ilmu Gizi FKUI - RSCM Jakarta ini juga menyarankan untuk menggunakan pelindung saat berada di luar ruangan. Misalnya menggunakan payung atau topi saat berjalan serta memilih pakaian yang 'ringan' dan menyerap keringat.

Saksikan juga video menarik berikut:


Efek Posisi Matahari

Seorang wanita menutupi wajahnya selama gelombang panas di Jakarta, Selasa (22/10/2019). BMKG memprediksi wilayah Indonesia akan mengalami panas selama kurang lebih satu minggu ini. Hal ini dikarenakan matahari yang berada dekat dengan jalur khatulistiwa. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Suhu udara yang lebih panas ini menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terjadi karena posisi semu matahari yang berada di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan. Mencakup Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan sebagainya.

"Berdasarkan persebaran suhu panas yang dominan berada di selatan Khatulistiwa, hal ini erat kaitannya dengan gerak semu Matahari," kata Deputi Bidang Meteorologi R Mulyono R Prabowo seperti dikutip dari Antara, Selasa (22/10/2019).

Pada Oktober, posisi semu matahari akan berada di sekitar wilayah Indonesia bagian selatan, yaitu Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan sebagainya.

Kondisi ini menyebabkan radiasi matahari yang diterima oleh permukaan Bumi di wilayah tersebut relatif menjadi lebih banyak, sehingga akan meningkatkan suhu udara pada siang hari.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya