Rawan Aksi Ambil Untung, Laju IHSG Diramal Terbatas

Ancaman aksi profit taking membuat IHSG rawan ke zona merah.

oleh Bawono Yadika diperbarui 23 Okt 2019, 06:30 WIB
Pekerja tengah melintas di bawah papan pergerakan IHSG usai penutupan perdagangan pasar modal 2017 di BEI, Jakarta, Jumat (29/12). Perdagangan saham di penghujung tahun ini ditutup langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramal akan bergerak terbatas hari ini. Ancaman aksi profit taking membuat indeks rawan ke zona merah.

Analis PT Artha Sekuritas Dennies Christoper berpendapat, rentang indeks mulai terbatas dilihat dari pola candlestick yang tertahan.

Selain itu, indikator stochastic juga mulai menyempit dan bergerak pada area overbought. Sebabnya, IHSG cenderung akan tertekan dengan diperdagangkan pada support 6.161-6.194 dan resistance di 6.244-6261.

"Kami juga melihat kemungkinan ada aksi ambil untung dalam jangka pendek," ungkap dia dalam risetnya Rabu (23/10/2019).

Sementara itu, Head of Research PT Reliance Sekuritas Lanjar Nafi ikut memprediksi IHSG akan terkoreksi pada kisaran 6.215-6.260.

"Secara teknikal indeks masih akan menguji terbatas," paparnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rekomendasi Saham

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Adapun saham-saham yang cukup menarik dari sisi teknikal ialah saham PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), dan saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Kemudian Dennies menganjurkan saham PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), PT Adaro Energy Tbk (ADRO), serta saham PT Indosat Tbk (ISAT).

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya