Nadiem Makarim Mengenang Perjalanan Gojek dari Nol

Melalui email kepada seluruh karyawan Gojek hari ini, Nadiem Makarim menyampaikan harapannya untuk Gojek di masa mendatang.

oleh Yuslianson diperbarui 23 Okt 2019, 12:15 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Nadiem Makarim resmi dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di Kabinet Indonesia Maju.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Nadiem dan ke-37 Menteri lainnya, Rabu (23/10/2019), di Istana Negara.

Selaku founder sekaligus CEO Gojek, pria kelahiran 4 April 1984 ini mengenang kembali perjalanan dirinya dan tim membangun perusahaan.

Melalui surat elektronik (email) kepada seluruh karyawan Gojek hari ini, Nadiem mengenang dan menyampaikan harapannya untuk Gojek di masa mendatang.

Berikut ini adalah email yang dirilis oleh Gojek.

 

“Gojek dimulai dari nol, hanya bermodal tekad yang kuat untuk membawa perubahan. Saat itu, kita melihat rumitnya lalu lintas Jakarta, padahal ada komunitas ojek yang bisa menjadi solusi jika saja ada yang mengorganisir mereka sehingga mereka dapat bekerja dengan lebih efisien.

Berawal dari tekad untuk memudahkan hidup keseharian semua orang, Gojek lahir dengan dukungan dari begitu banyak teman, partner bisnis, investor dan stakeholders. Saat ini, Gojek telah menjadi ikon untuk masa depan Indonesia dan Asia Tenggara.

Saya pamit dari Gojek dan saya percayakan kepemimpinan pada dua sosok terbaik yang paling mumpuni, yaitu Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo sebagai co-CEO. Keduanya memainkan peran kunci dalam membawa perusahaan yang bermula dari sebuah kantor kecil di Jakarta Selatan ke panggung dunia.

Banyak keberuntungan yang memihak pada Gojek selama perjalanan ini, tapi saya percaya keberuntungan dalam menjalankan bisnis hanya punya nilai jika ada sosok-sosok brilian yang tahu cara memanfaatkannya. Kevin dan Andre adalah mentor dalam perjalanan saya menjadi seorang leader, mereka adalah talenta-talenta terbaik di Gojek. Keduanya yang menjalankan perusahaan ini selama beberapa tahun terakhir dan saya memiliki keyakinan penuh bukan hanya pada kemampuan mereka dalam hal teknis dan eksekusi, tapi juga yang terpenting, pada integritas dan komitmen di tiap langkah dan keputusan mereka.

Membangun bisnis seperti Gojek sangat menguras tenaga dan emosi, tapi Andre dan Kevin selalu menghadapinya dengan kepala dingin dan komitmen yang tidak pernah padam. Tidak ada yang lebih tepat dari mereka untuk memimpin Gojek di fase pertumbuhan berikutnya.”

 

Menyusul pamitnya Nadiem dari Gojek, Kevin Aluwi dan Andre Soelistyo bakal berbagi tanggung jawab memimpin perusahaan sebagai co-CEO, dengan fokus memperkuat jalannya perusahaan di jalur keberlanjutan jangka panjang.


Profil Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Baru

CEO dan Founder Gojek Nadiem Makarim menemui Wakil Presiden Jusuf Kalla, Selasa (16/7/2019). (Merdeka.com/ Intan Umbari Prihatin)

Nadiem Makarim resmi menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) di Kabinet Indonesia Maju. Ia dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Rabu (23/10/2019). 

Nadiem Makarim menggantikan Muhadjir Effendi yang sebelumnya menjabat sebagai Mendikbud.

Nadiem merupakan salah satu pengusaha muda sukses di Indonesia. Popularitasnya kian meningkat seiring kesuksesan perusahaan ride-hailing yang didirikannya pada 2010, Gojek.

CEO Gojek tersebut lahir pada 4 April 1984 di Singapura dari pasangan Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Dikutip dari berbagai sumber, pria yang meraih gelar MBA dari Harvard University ini memulai karir di McKinsey & Company di Jakarta.

Setelah itu, ia berlabuh di e-commerce Zalora dari 2011-2012. Nadiem kemudian memutuskan meninggalkam Zalora untuk fokus membangun Gojek.

Setelah meninggalkan Zalora, dan sambil mengembangkan Gojek, Nadiem bekerja sebagai Chief Innovation Officer di Kartuku sampai 2014. Hingga akhirnya benar-benar fokus mengembangkan Gojek, dan kini berhasil menjadi salah satu startup besar di Indonesia dan Asia Tenggara.

Nadiem Makarim tidak pernah mengira bisnis transportasi yang dibangunnya mampu sebesar saat ini. Perusahaan sudah memperluas bisnisnya ke luar Indonesia, termasuk Vietnam, Singapura, dan Thailand.

"Saya rasa banyak orang-orang yang dulu tidak percaya ojek bisa se-profesional sekarang dan juga terpercaya saat ini. Hal ini cukup membuat saya frustrasi, karena saya juga harus mengetahui secara persis pengendara ojek di Indonesia. Dengan mengetahui mereka secara personal, saya segera sadar sektor ini benar-benar sungguh bernilai," ungkap Nadiem beberapa waktu lalu.


Kesuksesan Gojek

Logo baru Gojek (Foto: Andina Librianty/Liputan6.com)

Gojek merupakan salah satu platform on-demand sukses di Asia Tenggara. Perusahaan tersebut didirikan awalnya sebagai sebuah call center untuk menghubungkan konsumen dengan kurir pengiriman dan layanan ojek.

Kemudian, Gojek hadir dalam bentuk aplikasi pada 2015 dengan tiga layanan yaitu GoRide, GoCar, dan GoMart. Hingga akhirnya, Gojek bertransformasi menjadi "Super App" dengan lebih dari 20 layanan. Beberapa layanan barunya adalah GoTix, GoPlay, GoBox, dan GoGames.

Suntikan dana untuk Gojek terus mengalir, termasuk dari raksasa internet dunia yakni Google. Perusahaan besar Tanah Air pun melirik Gojek, termasuk Group Djarum dan Astra, dengan menjadi investor pada tahun lalu.

(Ysl/Isk)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya