Liputan6.com, Jakarta - Riyamizard Riyacudu akan menyerahkan jabatan Menteri Pertahanan ke Prabowo Subianto. Dia mengaku telah menyelesaikan amanahnya sebagai menteri dengan sebaik-baiknya. Dia mengaku total dalam mengabdi kepada negeri.
"Kalau orang mewaqafkan tanahnya untuk apa-apa, kalau saya waqafkan untuk bangsa dan negara," tutur Riyamizard di Kemenhan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Advertisement
Menurut dia, itu sebuah bukti cintanya kepada negeri. "Saya terima kasih sudah dipercaya. Saya bisa berada di tengah-tengah ini (Kemenhan) untuk menjaga bangsa ini," lanjut dia.
Riyamizard juga mengaku bakal sedih jika bangsa ini tidak lebih baik.
Dengan mengenakan kemeja putih, Menteri Pertahanan (Menhan) Riyamizard Riyacudu menghadiri apel terakhirnya di kementerian yang ia komandoi. Tak terasa masa jabatannya sebagai orang nomor satu dalam kementerian tersebut telah usai.
Ia terlihat begitu terharu menghadiri apel perpisahan yang digelar di lapangan Kemenhan, Jakarta, Rabu (23/10/2019). Setelah apel usai, ia dituntutan menaiki tangga di teras Gedung Jenderal Urip Sumoharjo.
Di sana, dia mungkin terakhir kalinya berbicara di depan media dalam kapasitasnya sebagai Menhan. Pasalnya, posisinya akan digantikan oleh mantan Komandan Kopassus sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Apel Perpisahan
Sebelum berbicara kepada media, Riyamizard menyeka air matanya dengan sapu tangan putih. Ia samar mengatakan tak mau terlihat mengeluarkan air mata.
Menurut Riyamizard, ia percaya Prabowo pasti mengerti ihwal masalah pertahanan. Ia pun percaya jika Prabowo memahami agenda keamanan RI.
"Di mana-mana kita menyesuaikan, bukan kementerian harus menyesuaikan kita, tapi kita harus menyesuaikan kementerian," katanya di teras Gedung Urip Sumoharjo, Kemenhan, Jakarta, Rabu (23/10/2019).
Ketika ditanya mengenai pekerjaan rumah apa yang mesti dilanjutkan oleh Prabowo, Riyamizard mengatakan, semua sudah selesai. "Enggak ada, selesai," tegasnya.
Sebelum meninggalkan tempat ia mengabdi selama lima tahun ini, Menhan mengungkapkan bahwa prinsip tentara itu selalu mendahulukan rakyat.
"Tentara rakyat itu rakyat dulu didahulukan, kalau tentara dulu didahulukan dia bukan tentara rakyat ya," tegas Ryamizard.
Ia juga menegaskan bahwa dirinya tidak pernah peduli dengan jumlah anggaran di Kemenhan. Bahkan kata Riyamizard, jika pun anggaran Kemenhan kecil ia tak pernah ambil pusing.
"Besar kecilnya saya gak maslah, karena itu duit rakyat. Jangan sampai besar kita jadi ngiler. Kecil gak papa kita tentara rakyat kok," paparnya.
Advertisement