Liputan6.com, Jakarta - Sanitiar (ST) Burhanuddin telah ditunjuk oleh Presiden Jokowi menjadi Jaksa Agung untuk menggantikan M Prasetyo. Dia resmi masuk dalam Kabinet kerja Indonesia Maju usai menjalani pelantikan di Istana Kepresidenan Negara, Jakarta Pusat, Rabu (23/10/2019).
Usai menjalani pelantikan, dia langsung bertolak ke Kejaksaan Agung. ST Burhanuddin](4092958 "") tiba pukul 12.15 WIB yang disambut langsung oleh Wakil Jaksa Agung Arminsyah dan sejumlah pejabat tinggi Kejagung lainnya.
Advertisement
Saat itu, dia langsung melakukan video conference dengan para Kejaksaan Tinggi. Saat itu, dia bercerita soal kembalinya ke Kejaksaan Agung.
"Cerita kami pulang kembali, katanya anak yang pergi sudah kembali," kata ST Burhanuddin di Kejaksaan Agung, Jakarta Selatan, Rabu (23/10).
Pensiun
Dia pernah menjabat sebagai Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) sebelum akhirnya pensiun.
"Welcome saja, selamat datang. Anak datang yang hilang datang lagi, itu saja. Enggak ada (yang lain)," jelasnya.
Sebekumnya, ST Burhanuddin dipercaya Jaksa Agung Basrief Arief menjabat sebagai mantan Jaksa Muda Bidang Perdata dana Tata Usaha Negara. Sebelum menjadi Jamdatun, ST Burhanuddin mengemban tugas sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Sulawesi Selatan.
Dihubungi Sehari Sebelum Pelantikan
Sanitiar (ST) Burhanuddin mengatakan, sehari sebelum pelantikan menteri dirinya dikabari oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi Jaksa Agung.
"Jam 07.30 hari kemarin," kata Burhanuddin.
Oleh karena itu, ia tak tampak hadir pada Selasa (22/10/2019) kemarin. Saat para menteri datang ke Istana Negara Kepresidenan untuk menghadap Jokowi.
"Maka saya enggak kelihatan dipanggil saya ketemu (Jokowi)," ujarnya.
Tak hadirnya Burhanuddin kemarin di Istana untuk menghadap Jokowi. Ia mengaku, karena dirinya merupakan seorang intel yang tak mesti tampak atau terlihat.
"Tapi wajahnya tidak muncul di (Istana) karena saya memang orang intel," ungkapnya.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka
Advertisement