Liputan6.com, Jakarta Melanie Gaydos berhasil melenyapkan anggapan bahwa menjadi model harus cantik, tinggi, putih, dan berbadan sehat. Meskipun menderita kelainan genetik yang membuat fisiknya berbeda dari tipikal model pada umumnya, ia justru terlihat unik di depan kamera.
Dilansir dari Independent.co.uk, Kamis (24/10/2019), Gaydos menderita kelainan genetika bernama ectodermal dysplasia yang membuat gigi, pori-pori, kuku dan tulangnya berhenti berkembang. Selain itu ia juga menderita alopecia yang membuat rambutnya tak tumbuh sempurna. Ia juga separuh buta akibat pertumbuhan bulu mata yang melukai kedua matanya.
Advertisement
Meskipun begitu, model 28 tahun ini menolak menggunakan rambut dan gigi palsu, karena ia merasa lebih nyaman dan bersyukur dengan kondisi dirinya saat ini.
Gaydos merupakan lulusan ilmu seni di salah satu universitas di New York. Awalnya ia benci bila ada yang mengambil foto dirinya. hal itu berubah berkat bujukan sang kekasih, hingga akhirnya ia menjadi model yang luar biasa.
Selama karirnya, ia bekerja sama dengan fotografer-fotografer handal seperti Eugenio Recuenco sang fotografer legendaris.
Gaydos Menilai Dunia Model Harus Melakukan Perubahan
Menurut Gaydos, dunia model seharusnya lebih beragam. Tak melulu identik dengan wanita cantik, tapi juga melibatkan mereka yang memiliki kondisi tubuh tak sempurna ke ranah tersebut.
Gaydos mengatakan bahwa industri fashion memiliki banyak cara untuk berkembang lebih pesat dengan menerima orang-orang dari beragam kondisi tubuh.
"Takcukup banyak orang dengan kondisi 'berbeda' yang berjuang mendapatkan posisi apapun (di industri fashion)," katanya.
Gaydos terus belajar mencintai diri dengan seluruh kekurangannya. Ia juga berharap orang-orang yang mempunyai kondisi serupa dengannya harus berjuang dan tetap percaya diri.
Reporter : Yuliasna
Baca Juga
Advertisement