Liputan6.com, Semarang Puluhan Warga Kebonharjo Kecamatan Semarang Utara tiba-tiba muncul di depan kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (23/10/2019). Menggunakan mobil bak terbuka berisi sound system, mereka memaksa bertemu dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.
Bukan untuk berdemo, kedatangan puluhan warga Kebonharjo itu ternyata untuk pamer prestasi. Beberapa waktu lalu, warga Kebonharjo berhasil memecahkan rekor Lembaga Prestasi Indonesia Dunia (Leprid) dalam penyajian tumpeng tempe mini terbanyak dengan total 9.999 tumpeng.
Advertisement
Kehadiran warga Kebonharjo itu menarik perhatian sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Jateng. Karena Gubernur tidak ada di tempat, warga kemudian ditemui secara langsung oleh Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin Maimoen.
Ketua panitia kegiatan pemecahan rekor dunia, Slamet Semedi mengatakan, kedatangan ke Kantor Gubernur tersebut memang tidak terencana. Warga hanya spontan ingin membagikan kebahagiaan kepada Ganjar dan Gus Yasin.
"Kami spontan saja, ingin bertemu Pak Ganjar atau Gus Yasin untuk mengabarkan prestasi ini. Kami hanya ingin foto bersama," kata Slamet.
Slamet menerangkan, pemecahan rekor Leprid tersebut dilakukan bertepatan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia. Dalam kesempatan itu, warga berhasil membuat tumpeng berbahan tempe sebanyak 9.999 buah.
Selain ingin mengabarkan tentang keberhasilan warga memecahkan rekor, kedatangan warga Kebonharjo juga sebagai upaya meminta dukungan menjadikan kampung kebudayaan. Sebab di lokasi itu, seni kebudayaan sudah berjalan dengan baik.
Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen mengapresiasi capaian warga Kebonharjo. Mereka yang berhasil memecahkan Rekor Leprid, datang ke kantor Gubernuran untuk berbagi kebahagiaan.
"Saya senang sekali, mereka datang ke kantor kami untuk menunjukkan prestasi. Sebenarnya pengen ketemu pak Gubernur, tapi karena beliau tugas di luar kota, jadi saya yang menemui. Semoga tetap puas ya," kata Gus Yasin.
Gus Yasin juga menyambut baik upaya masyarakat Kebonharjo menjadikan kampungnya sebagai kampung kebudayaan. Dengan begitu, maka akan banyak orang datang ke kampung tersebut untuk menikmati kebudayaan. Pastinya, ekonomi masyarakat akan terangkat.
"UKM di Kebonharjo pasti terangkat. Kami akan terus memberikan dukungan agar potensi masyarakat terus berkembang," tutupnya.
(*)