Canda Erick Thohir, Minta Diingatkan Bila Beli Klub Bola Pakai Uang BUMN

Erick Thohir memastikan bakal terbuka pada semua masukan dari anak buah.

oleh Liputan6.com diperbarui 23 Okt 2019, 19:18 WIB
Ketua KOI (Komite Olimpiade Indonesia) terpilih Erick Tohir, Saat menghadiri kongres KOI di Gandaria, Jakarta, Sabtu (31/10/2015). (Bola.com / Nicklas Hanoatubun).

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir meminta dukungan segenap jajaran Kementerian BUMN dalam menjalankan tugas. Dia memastikan bakal terbuka pada semua masukan dari anak buah.

Namun masukan tersebut harus diberikan demi perbaikan kualitas serta manajemen di Kementerian BUMN.

Ini dia sampaikan saat pelaksanaan sertijab jabatan Menteri BUMN dari Rini Soemarno ke dirinya, Rabu (23/10/2019).

Erick Thohir sempat melontarkan canda yang mengundang tawa hadirin. Menurut dia, ada satu hal yang tidak boleh dia lakukan sebagai Menteri BUMN, yakni menggunakan anggaran kementerian untuk membeli klub sepakbola.

Memang, sebelum memulai karier politik, Erick Thohir dikenal sebagai pengusaha yang menginventasikan uang di klub olahraga Inter Milan.

Dia pun resmi menjadi salah satu pemilik Inter Milan setelah membeli saham 70 persen milik Massimo Moratti.

"Cuma satu yang tidak boleh Bu. Dari Bapak ke saya nggak boleh beli klub bola pakai uang BUMN. Jadi yang lain boleh yang itu nggak boleh. Kalau saya lupa tolong diingatkan Pak Sekjen," kata dia, dalam acara Sertijab Menteri BUMN, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Sebagai komitmen sikap terbuka terhadap masukan, Erick mengaku bakal menyebarkan nomor ponsel kepada segenap jajaran agar komunikasi dapat berjalan lancar.

"Saya tidak sempurna, saya sangat terbuka. Nanti saya kasih nomor saya ke Sekjen langsung saja," ungkapnya.

Namun demikian, dia menegaskan bahwa setiap masukan yang disampaikan harus disertai jalan keluar. "Saya sangat terbuka untuk masukan dengan solusi. Tapi kalau hanya komplain terus, malas dengarnya," ujar dia.

"Kita harus ada solusi. Ini yang bisa mempercepat. Visi kita semua, visi beliau," tandasnya.

Reporter: Wilfridus Setu Umbu

Sumber: Merdeka.com


Tak Permasalahkan Umur, Pengusaha Hanya Minta Ini ke Menteri Muda

Presiden Joko Widodo atau Jokowi didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin berfoto bersama jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik di tangga beranda Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/10/2019). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Menteri Kabinet Indonesia Maju resmi telah dilantik pada hari ini. Banyak nama-nama baru di dalam daftar menteri tersebut, bahkan beberapa diantaranya masih terbilang usia muda.

Wakil ketua Kadin Bidang Hubungan Internasional, Shinta Widjaja Kamdani menilai hal tersebut sudah sesuai dengan janji Presiden Jokowi. Dia pernah menyatakan akan membawa generasi milenial dalam struktur pemerintahannya.

Dia pun meminta para menteri tersebut dapat menunjukkan kemampuan terbaiknya. "Presiden sudah menyatakan akan membawa anak-anak muda. Kita lihat Menteri Perindustrian muda, Kepala BKPM muda. Ini sesuai dengan apa yang beliau janjikan, ada Menteri Pariwisata juga masih muda," kata dia, di Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Seperti diketahui, Menteri Perindustrian saat ini adalah Agus Gumiwang. Kemudian Kepala BKPM adalah Bahlil Lahadalia dan Menteri Pariwisata Wishnutama.

Dia menegaskan, para pengusaha tidak mempermasalahkan usia muda para menteri. Sebab yang paling utama adalah kapasitas sebagai seorang menteri.

"Dia (anak muda) boleh jadi menteri dan punya leadership kemampuan memimpin. Tapi cocok gak kapasitasnya? Karena gak mudah (memimpin) kementerian bukan seperti perusahaan," ujarnya.

Selain itu, kapasitas para menteri sangat penting sebab saat ini tidak dibutuhkan sosok yang masih perlu adaptasi.

Semua harus langsung beraksi mengingat kondisi ekonomi saat ini terutama di global penuh dengan ketidakpastian.

"Presiden kalau mau cepat lari carilah yang bisa langsung kerja, jangan yang harus adaptasi 6 bulan, terlalu lama. Saat ini dalam kondisi ekonomi Indonesia maupun global penuh ketidakpastian, kita gak punya waktu untuk terus berjalan. Sekali lagi, kita perlu melihat kemampuan mereka ini bagaimana," tegasnya.

Dia menyatakan, para pengusaha saat ini akan positif thinking terhadap semua sosok menteri yang dipilih khususnya di bidang ekonomi, Namun mereka harus mampu menunjukan kemampuannya sebab yang menilai bukan hanya Presiden melainkan rakyat seluruh Indonesia.

"Kami dari pengusaha gak mau langsung negatif (thinking) menteri gak punya kemampuan. Kami beri waktu tunjukkan kemampuan, Semua ini akan mengevaluasi, bukan hanya Presiden, kita semua disini akan mengevaluasi bagaimana kerjaan mereka," tutupnya.

Reporter: Yayu Agustini Rahayu

Sumber: Merdeka.com

Tonton Video Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya